Catat! 6 Nutrisi yang Dibutuhkan Ibu Hamil saat Berpuasa

Pada bulan Ramadan, banyak bumil yang akhirnya menetapkan untuk melakukan puasa karena tidak ingin meninggalkan ibadahnya. Ini akhirnya membuat banyak bumil yang berpikir artinya mereka harus memenuhi asupan nutrisi untuk si kecil selama puasa sehingga mereka harus mengonsumsi makanan sebanyak-banyaknya, baik pada sahur dan berbuka puasa.

Berpuasa saat hamil sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi dari biasanya. Salah satu risiko adalah mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kehamilan, persalinan prematur, dan kecenderungan berat bayi lahir rendah.

Puasa pada ibu hamil hanya akan berisiko apabila kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi atau bahkan terlebihi, oleh karena itu agar itu tidak terjadi mengonsumsi makanan gizi seimbang pada saat sahur dan berbuka puasa akan sangat berperan penting dalam keberlangsungan ibadah puasa.

Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil pada saat sahur dan berbuka puasa apabila memutuskan untuk berpuasa:

1. Asam Folat

Spesialis Kebidanan & Kandungan Eka Hospital Cibubur dr. Alexander Mukti menerangkan bahwa asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urin.

Setiap hari, ibu hamil membutuhkan 600-800 mcg asam folat. Kadar ini bisa didapat dari kacang-kacangan (kacang kedelai, polong dan kacang tanah), hati, telur dan sayuran hijau.

2. Kalsium

Kalsium dibutuhkan dalam pembentukan tulang dan gigi janin, serta menjaga kesehatan tulang ibu hamil. Kalsium juga membantu menurunkan risiko gangguan kehamilan, seperti hipertensi dan kelahiran prematur.

Baca Juga:  5 Terapi yang Bisa Atasi Gangguan Tidur

3. Protein

Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, serta telur merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, juga zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Ibu hamil memastikan ikan dan telur sampai benar-benar masak, dan tidak dimakan mentah.

4. Lemak

Lemak sehat, seperti asam lemak omega 3 dan DHA (asam dokosaheksaenoat), mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. “Lemak yang sehat bisa didapat dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan ikan tuna.

5. Zat Besi

Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, karena meningkatnya volume darah yang dibutuhkan selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, serta depresi pasca melahirkan.

Asupan zat besi bisa didapatkan dari daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah (TTD).

6. Vitamin B dan D

Terakhir, ibu hamil membutuhkan asupan vitamin, terutama vitamin B dan D. Vitamin B, termasuk B1, B2, B6, B9, dan B12 dibutuhkan untuk memberi energi dan mengoptimalkan kondisi plasenta.

Sementara itu, vitamin D, terutama D3, dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang janin. Vitamin B banyak terdapat dalam daging ayam, pisang, kacang-kacangan, gandum utuh dan roti. Sedangkan vitamin D bisa diperoleh dari susu, jeruk, ikan dan paparan langsung sinar matahari pagi.