Bra Kawat Jadi Pemicu Kanker Payudara, Mitos Atau Fakta?

Kanker payudara merupakan momok menakutkan bagi para perempuan. World Health Organization (WHO) mencatat ada sekitar 2,3 juta orang terdiagnosa menderita penyakit ini dan 685.000 di antaranya meninggal dunia pada 2020. Bahkan bersamaan dengan itu, beberapa mitos seputar bra kawat penyebab kanker payudara pun beredar dan membuat resah.

Selama ini beredar desas-desus bahwa penggunaan bra kawat dapat memicu kanker payudara. Hal ini berasal dari teori jika bra kawat mungkin menghalangi aliran cairan kelenjar getah bening. Sehingga, racun tidak keluar dengan maksimal dan menumpuk, sehingga menyebabkan kanker.

Teori tersebut terdengar cukup masuk akal, namun mari kita memahami dulu bagaimana sistem limfatik bekerja sebelum meyakini desas-desus tersebut.

Dilansir dari Livestrong, kata Deanna Attai, MD, profesor klinis bedah dan anggota UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center, sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfatik (yang mirip dengan pembuluh darah) cairan limfatik, dan kelenjar getah bening.

“Cairan limfatik bersirkulasi melalui pembuluh limfatik dan kaya akan sel kekebalan yang dikenal sebagai limfosit, yang penting dalam respons tubuh terhadap bakteri dan virus. Kelenjar getah bening, yang ada di seluruh tubuh, berfungsi sebagai filter untuk cairan limfatik,” jelasnya.

Dengan demikian, apakah penggunaan bra kawat yang kaku dan ketat akan menghalangi aliran cairan kelenjar getah bening?

Bra Kawat Jadi Pemicu Kanker Payudara MitosĀ 

Untungnya, wanita dapat bernapas lega. Sebab faktanya adalah bahwa cairan limfatik tetap beredar, bahkan ketika Anda mengenakan pakaian yang memberi tekanan pada saluran limfatik.

Pada faktanya aliran limfatik dapat mengalir dengan lancar tanpa terhambat kawat yang ada pada bra. Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah jangan menggunakan bra kawat terlalu ketat. Pasalnya, jika terlalu ketat akan sangat berbahaya dan hal tersebutlah yang dapat meningkatkan risiko kanker walaupun bra kawat sangat aman untuk digunakan.

Baca Juga:  Catat! Ini Menu Sarapan yang Bisa Memicu Asam Lambung Naik

Untuk memberikan pengetahuan lain bagi Anda, berikut ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara:

Merokok dan alkohol

Salah satu pemicu dari penyakit kanker adalah rokok serta mengonsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, hindari juga asap rokok yang menjadikan Anda sebagai perokok pasif.

Usia

Hal lain yang dapat meningkatkan risiko kanker adalah jika wanita menginjak usia 40 tahun dan 60 tahun pada pria.

Genetik

Jika ada keluarga atau kerabat Anda yang mengidap kanker payudara, maka Anda memiliki risiko yang lebih besar daripada seseorang yang tidak mempunyai riwayat kanker payudara.

Kelebihan berat badan

Mengalami kelebihan berat badan pun menjadi salah satu hal yang dapat memicu terjadinya kanker payudara.

Pola makan yang tidak sehat

Gaya hidup dan pola makan yang salah bisa menjadi pemicu yang dapat meningkatkan seseorang terkena kanker payudara. Oleh karena itu, ubahlah pola makan dan gaya hidup Anda menjadi lebih sehat.

Namun, selain beberapa faktor di atas tadi, faktor hormonal pun menjadi pemicu terjadinya kanker payudara. Jadi, jika seorang wanita yang belum pernah melahirkan akan lebih berisiko terkena kanker payudara daripada yang sudah pernah melahirkan anak pertamanya. Apalagi jika ibu tersebut menyusui bayinya. Semoga artikel ini bermanfaat ya Sobat Kovermagz!