Sobat Kovermagz pastinya bangga untuk pertama kali, Indonesia tampil sebagai negara Asia yang berpameran di Museum Louvre di Paris, Perancis, pada 28 November 2023 hingga 3 Januari 2024. Dalam kesempatan ini, Indonesia melalui desainer Edward Hutabarat menyuguhkan pameran bertajuk ”Selimut Nusantara”.
Pameran yang didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini menampilkan beberapa macam wastra Nusantara, antara lain tenun ikat dari Sumba dan Timor (Nusa Tenggara Timur), Bali, dan Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), juga ulos dan songket (Sumatera).
Edo, sapaan akrab dari Edward Hutabarat juga sempat mengunggah teaser mengenai berbagai kain yang akan dipamerkan di akun media sosialnya. Dalam cuplikan tersebut tampak para model mengenakan karya buatannya sembari berpose di Candi Borobudur.
Tak hanya itu, dalam unggahan tersebut juga digambarkan sosok perempuan lokal yang mengenakan busana tradisional dari daerah masing-masing. Mengambil visual black and white dan film berwarna, teaser itu pun telah mendapat ratusan like dari para penggemar.
“Kini, kesempatan kita untuk menunjukkan kepada dunia kemegahan peradaban Indonesia dan kreasi terbaiknya,” tulis salah satu salah satu perancang busana terkemuka di Tanah Air itu dalam unggahan instagram pribadinya edo_thejourney
Sementara itu dalam siaran tertulis, Edo mengatakan, bahwa peradaban Nusantara memang lekat dengan selimut, atau kain. Namun, di tiap daerah, selimut memiliki nama-nama lain, seperti sarung, jarit, dan lain sebagainya.
Menurutnya, secara keseluruhan, koleksi dalam pameran tersebut memang menjanjikan untuk mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia. Khususnya, jenis ragam kain wastra dari daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur.
“Selimut-selimut yang ditenun ini seluruhnya dari bahan alami. Tak hanya itu, mereka juga memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, dan budaya selama berabad-abad,” terangnya.
Setali tiga uang, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa pameran Selimut Nusantara akan memberikan sebuah perjalanan visual dan budaya kepada publik internasional di Paris. Sebab, sang desainer juga menampilkan kemegahan Borobudur dalam foto yang menyertai kekayaan kain Nusantara.
“Ini adalah salah satu upaya pengembangan Warisan Budaya Indonesia, serta Diplomasi Budaya. Kita juga harus bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia,” papar Hilmar.
Sementara itu, dalam pembukaan pameran, Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam pameran tersebut hanyalah sebagian kecil dari keragaman karya budaya Indonesia. Menurutnya, masih ada banyak kekayaan budaya lain dari Tanah Air yang luar biasa.
Sebagai tambahan informasi, Edward Hutabarat merupakan desainer kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara pada Agustus 1957. Edo, pertama kali terjun dalam dunia fashion sejak dekade 1980-an, setelah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta.
Selama meniti karier sebagai perancang busana, Edo telah malang melintang baik di dalam dan luar negeri. Pada 2004, dia juga mendapat Anugerah Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dari Presiden Megawati Soekarnoputri karena membuat kebaya menjadi busana nasional yang diminati perempuan Indonesia.
Adapun, pameran Selimut Nusantara akan terbuka untuk umum di Musée du Louvre, Paris pada 28 November 2023 hingga 3 Januari 2024 dan menjadi kali pertama bagi sebuah negara Asia, khususnya Indonesia, untuk melakukan pameran di museum seni terbesar di dunia ini.