
Sobat KoverMagz, pastinya sudah tidak asing lagi dengan sosok pebisnis yang satu ini. Selain dikenal dengan kepintaran, ambisi dan kesuksesan, ia juga kerap membuat kontroversi. Bagaimana tidak? Ia kerap diterpa berbagai isu sensitif, kebiasaan unik, tren miring, hingga masalah.
Pada rilisan terakhir Forbes, Elon Musk yang sempat mengisi posisi 10 besar kini merangkak naik mengisi posisi pertama. Benar, Elon mendapatkan titel sebagai manusia terkaya di Bumi. Sosok orang terkaya di Bumi ini memang kerap ditunjukkan di beberapa rilisan media. Nama-nama beken juga sempat menghiasi daftar tersebut seperti Bill Gates, Jeff Bezos, Bernard Arnault, Warren Buffet, Gautam Adani, dan masih banyak lagi.
Kali ini Kovermagz akan membahas kontroversi terbaru dari sang pebisnis Elon. Belum lama ini permintaan Elon Musk sebagai CEO Neuralink untuk menanamkan chip otak dalam uji coba manusia ditolak oleh pemerintahan Biden tahun lalu. Permohonan Neuralink untuk uji coba pada manusia lantaran pihaknya telah melakukan eksperimen pada monyet selama bertahun-tahun.
Ditolak Pemerintah ASĀ
Dilaporkan NYPost, Senin (6/3), baru-baru ini Food and Drug Administration (FDA) AS menolak permohonan Elon. Penolakan uji coba alat dari perusahan brain-computer interface (BCI) kepada manusia ini diungkapkan oleh Badan Pengawas Obat Makanan (FDA).
Kekhawatiran utama lembaga ini adalah masalah keamanan perangkat yang melibatkan baterai lithium potensi kabel kecil implant untuk berpindah ke area lain di otak dan pernyataan tentang apakah dan bagaimana perangkat dapat dilepas tanpa merusak jaringan otak.
FDA mengkhawatirkan mengenai sistem baterai dan kemampuan pengisian daya transdermal yang baru berkisar pada kemungkinan kegagalan perangkat. Setelah setahun penolakan tersebut, Neuralink masih berupaya mengatasi kekhawatiran lembaga ini. Tiga staf mengaku skeptis perusahaan dapat dengan cepat menyelesaikan masalah ini.
Saat ini FDA masih menunggu jaminan anti-gagal mengenai kinerja pada perangkat yang ditanam. Pasalnya, jika terjadi kegagalan pelepasan arus listrik atau energi panas dari kemasan yang pecah dapat membakar jaringan di sekitarnya.
Chip Diklaim Elon Musk Bisa Sembuhkan Lumpuh
Hasilnya menanamkan chip di otak manusia akan menghasilkan kemajuan dalam penyembuhan kondisi seperti kebutaan dan kelumpuhan.
Pada bulan November, Elon memberi tahu karyawannya bahwa dia meyakinkan Neuralink akan dapat memperoleh persetujuan FDA untuk uji coba manusia pada musim semi. Elon bilang bahwa perangkat itu sangat aman sehingga dia tidak akan ragu untuk menanamkannya pada orang-orang terdekatnya.
“Kami sekarang yakin bahwa perangkat Neuralink siap untuk diuji cobamanusia, jadi pengaturan waktu adalah fungsi dari bekerja melalui proses persetujuan FDA,” tweet Musk pada bulan November.
Neuralink belum mengungkapkan detail aplikasi uji cobanya, penolakan FDA, atau sejauh mana kekhawatiran sisi pemerintah terkait tersebut.
Saat ini, Neuralink sendiri sedang mengembangkan sebuah teknologi chip yang salah satu manfaatnya bisa membantu orang-orang dengan keterbatasan (Disabilitas) menjalani hidup lebih baik. Dengan menanam chip ke otak, Musk yakin bisa membuat orang lumpuh bisa berjalan, orang buta bisa melihat.
Chip juga diklaim bisa membantu menangani masalah obesitas, autisme, depresi atau skizofrenia. Ya, tujuan dibuat chip ini memang untuk memberikan kontrol akses komunikasi langsung antara otak manusia dan mesin komputer. Jika ini berhasil, manusia di masa depan dapat mengendalikan mesin teknologi langsung dari otak. Pada akhirnya ini bisa mengubah manusia menjadi cyborg.
Adapun Neuralink telah melakukan uji coba tahap awal dengan menanam chip ke otak binatang dan diklaim berhasil. Menurut Forbes, sekitar 1.500 monyet telah menjadi korban eksperimen tersebut. Uji coba juga pernah dilakukan pada seekor Babi dan domba.
Meski diklaim berhasil, Musk tampaknya harus bersabar agar perusahaannya bisa mendapatkan izin FDA untuk melakukan uji coba tanam chip ke otak manusia.