7 Tips Mengonsumsi Sushi & Sashimi yang Aman

Sushi adalah salah satu kuliner khas Jepang yang banyak digemari di seluruh dunia. Tak hanya tampak cantik, sushi juga banyak digemari karena rasanya yang segar dan tentunya kandungan nutrisinya yang baik untuk tubuh.

Ada berbagai jenis varian sushi yang dijual dan digemari para penggemarnya, umumnya sushi terbuat dari sushi meshi/sushi rice, cuka beras, sayuran, ikan mentah atau matang, seafood segar atau seafood matang, juga nori (rumput laut).

Bagi banyak orang sehat, makan ikan atau seafood mentah dalam jumlah wajar mungkin bisa menimbulkan risiko kesehatan kecil. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk dapat menyebabkan penyakit yang berasal dari makanan, seperti muntah, diare, sakit perut, dan gejala lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengonsumsi sushi dan sashimi dengan aman. Berikut adalah informasi lengkapnya.

1. Pilih restoran yang tepat

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih restoran sushi atau sashimi dengan reputasi baik dan chef terlatih. Melansir dari UPMC Health Beat, tempat makan dengan reputasi baik akan mematuhi standar kebersihan yang ketat, melatih staf dalam hal keamanan pangan, serta menyediakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Termasuk, hanya akan mempekerjakan juru masak yang telah terlatih seperti koki sushi.

Oleh karena itu, sebelum mengunjungi sebuah restoran, penting untuk memeriksa profil restoran, ulasan pelanggan, hingga sertifikat keamanan restoran (seperti sertifikat halal, kesehatan, dan sebagainya). Hindari makan sushi atau sashimi di restoran yang kurang proporsional dan tidak bereputasi baik, untuk terhindar dari kualitas makanan yang buruk.

2. Pilih ikan segar

Kesegaran ikan yang digunakan dalam sushi dan sashimi sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan. Mengutip dari We Chu, makanan laut yang digunakan untuk membuat sushi atau sashimi harus diberi label makanan laut bermutu sushi atau sashimi.

Ikan yang dikonsumsi mentah harus dibekukan pada suhu -20°C (-4°F) selama 7 hari atau -35°C (-31°F) selama 15 jam. Proses ini akan menghancurkan parasit apa pun dalam ikan sehingga lebih aman untuk dikonsumsi, meskipun tetap ada risikonya.

Idealnya, spesies ikan yang digunakan untuk sushi atau sashimi harus hidup di perairan dingin dan dalam, atau di daerah yang jauh dari parasit ikan. Dikutip dari The Food Untold, tuna dianggap sebagai salah satu dari sedikit spesies ikan yang cukup aman untuk dikonsumsi mentah, bahkan dengan pengolahan minimal. Hal ini karena tuna sangat tahan terhadap parasit. Ini termasuk tuna mata besar, bonito, tuna sirip kuning, albacore, tuna sirip biru, dan cakalang.

3. Perhatikan jenis ikan

Berbagai jenis ikan memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda jika dikonsumsi mentah. Ikan yang umum digunakan, seperti tuna dan salmon, biasanya lebih aman karena standar industri yang ketat dalam penanganan dan persiapannya.

Sementara itu, ikan yang kurang umum seperti makarel, todak, atau ikan buntal dapat menimbulkan risiko tambahan jika dikonsumsi mentah, termasuk terpapar parasit atau racun. Pilihlah jenis ikan yang sudah umum digunakan untuk sushi dan sashimi, untuk meminimalkan risiko, terutama jika ingin membuat sushi atau sashimi sendiri.

4. Pastikan ikan disajikan dengan tepat

Menukil dari Canadian Institute of Food Safety, menyiapkan hidangan sushi atau sashimi memerlukan kehati-hatian dan perhatian yang cermat. Jika tidak, ikan mentah akan terkontaminasi yang menyebabkan penyakit bawaan makanan.

Pastikan ikan disiapkan dengan kondisi tangan yang bersih, kondisi chef yang sehat, serta peralatan seperti talenan, piring, dan pisau yang telah disanitasi baik sebelum maupun sesudah proses penyajian. Jika perlu, tanyakan tentang cara penyajian ikan kepada staf restoran yang dikunjungi untuk memastikan keamanannya.