Pernahkah anda mendengar kista ovarium? Ini adalah salah satu kista yang bisa tumbuh pada bagian ovarium atau indung telur. Kista ovarium merupakan jenis kista yang paling umum namun bisa menyerang wanita pada usia produktif.
Kemudian, anggapan yang mengatakan bahwa kista yang satu ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus memang benar. Namun di beberapa kasus tertentu, kista tersebut mampu mengandung sel kanker atau menyebabkan komplikasi kesehatan tertentu.
Maka dari itulah, sebagai kaum wanita, anda peka dan berhati-hati. Terlebih-lebih harus mengetahui ciri-ciri yang ditimbulkan oleh kista ovarium tersebut. Lantas apa saja ciri-cirinya? Pada artikel kali ini kami akan membahasnya untuk anda. Simak ulasannya!
Ciri-ciri Kista Ovarium
Ada tujuh ciri-ciri kista ovarium yang perlu diketahui oleh seorang wanita. Berikut ciri-ciri kista ovarium, diantaranya:
-
Nyeri Panggul
Ciri-ciri kista ovarium yang pertama adalah merasakan nyeri panggul. Nyeri panggul adalah salah satu gejala kista yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya, kondisi itu tidak mudah hilang, meski siklus menstruasi sudah berhenti.
Saat ukuran kista membesar, rasa sakit juga bisa menjalar ke bagian tubuh yang lain. Misalnya, punggung dan kaki. Hal itu terjadi karena kemunculan kista menekan sistem saraf di sekitarnya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, segera periksakan diri ke dokter jika rasa sakit tak kunjung hilang.
-
Sering Buang Air Kecil
Ciri-ciri kista ovarium yang selanjutnya adalah sering buang air kecil. Selain menekan sistem saraf, kista yang muncul di ovarium juga bisa menekan kandung kemih. Sayangnya, keinginan Anda untuk buang air kecil terhambat karena saluran kencing tertutup oleh keberadaan kista tersebut.
-
Perut Kembung
Apakah anda sering mengalami perut kembung? Jika iya. Anda harus waspada. Kista memang berukuran 10 cm. Namun, ada juga kista yang berukuran lebih dari itu sehingga membuat perut terasa tidak nyaman.
-
Nyeri saat Berhubungan Seksual
Ciri-ciri kista ovarium berikutnya adalah merasa nyeri saat berhubungan seksual. Ya, Rasa sakit ini bisa terjadi di salah satu atau kedua sisi tubuh Anda. Hal ini terjadi karena beberapa kista ketika menjadi besar, bisa tertinggal di dekat leher rahim Anda. Sehingga, Anda mungkin merasa sakit dengan penetrasi yang dalam. Endometrioma (kista ovarium yang berhubungan dengan endometriosis) juga dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual, karena letaknya lebih dekat ke serviks.
-
Terasa Penuh atau Berat pada Perut
Seperti fibroid rahim, kista dapat menyebabkan rasa berat di daerah abdomen. Kadang perasaan ini mirip seperti sedang konstipasi, tapi kecuali Anda punya kista di kedua ovarium Anda, sensasi ini hanya terasa di salah satu bagian panggul. Jika Anda ke kamar mandi secara teratur, tetapi Anda terus merasakan hal ini dalam dua hingga tiga minggu, penting untuk segera menemui dokter untuk mengecek apakah ada kista ovarium di dalam tubuh Anda.
-
Perut Membesar Tak Terkontrol
Ciri-ciri kista ovarium terakhir adalah perut membesar tak terkontrol. Kebanyakan perempuan mengalami kista kurang dari 10 cm, tetapi dalam beberapa kasus kista bisa tumbuh sangat besar, bisa hampir seukuran semangka. Hal tersebut disebabkan karena tidak ada penanganan secara tepat pada kista ovarium.
-
Perubahan Menstruasi
Selama periode menstruasi, pengidap kista ovarium bisa mengalami menstruasi dengan perdarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit dari kondisi normal. Selain itu, siklus menstruasi juga bisa menjadi tidak teratur.
Selain ciri-ciri diatas, terdapat pula beberapa yang lainnya yaitu:
- Pernapasan menjadi cepat
- Pusing atau lemah
- Demam atau muntah-muntah
Penyebab Kista Ovarium
Kista terjadi karena proses dari siklus menstruasi itu sendiri (kista fungsional) atau pertumbuhan sel yang tidak normal (kista patologis). Berikut beberapa jenis kista ovarium berdasarkan pembagiannya:
1. Kista Fungsional
Jenis kista ini muncul ketika ovarium melepas sel telur untuk dibuahi (ovulasi). Apabila setiap bulan ukuran sel telur semakin bertambah bisa menyebabkan kista fungsional. Kista fungsional menjadi jenis kista yang paling sering dialami wanita. Jenis kista ini tidak berbahaya dan bisa menghilang dalam rentang waktu antara 2−3 periode menstruasi.
Kista fungsional terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
-
Kista folikel
Normalnya, sel telur akan dikelilingi oleh folikel dan pecah ketika ovulasi. Kista folikel muncul ketika folikel tidak pecah, sehingga sel telur tidak dapat dilepaskan. Dampaknya, folikel akan mengalami pembengkakan karena dipenuhi oleh cairan dan menjadi kista.
-
Kista korpus luteum
Selanjutnya, folikel yang pecah dan melepaskan sel telur akan menjadi korpus luteum dan memproduksi cairan. Kista ini muncul saat lubang yang terdapat pada korpus luteum mengalami penyumbatan dan menyebabkan terjadinya penumpukkan cairan. Akibatnya, korpus luteum berkembang menjadi kista.
2. Kista Patologis
Kista patologis tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan muncul karena terdapat pertumbuhan sel yang abnormal. Kista patologis termasuk dalam tumor ovarium yang bisa bersifat jinak atau bersifat ganas. Meski demikian, kista patologi biasanya bersifat jinak. Kista ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-
Kista dermoid
Kista dermoid berasal dari sel embrio yang telah ada sejak lahir dan berkembang selama wanita mengalami masa subur. Kista ini biasanya bersifat jinak, tetapi bisa berkembang menjadi kanker.
-
Kista adenoma
Muncul pada permukaan ovarium dan bisa berisi cairan atau lendir. Kista ini bisa membesar dan mengakibatkan ovarium terpelintir, sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghentikan aliran darah yang menuju ke ovarium.
-
Endometrioma
Kista ini terjadi karena sel yang terdapat pada dinding rahim atau endometrium tumbuh pada indung telur. Selain berbagai penyebab kista tadi, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap kista ovarium, antara lain:
- Mengonsumsi obat untuk menyuburkan kandungan.
- Sedang hamil.
- Pernah mengidap kista ovarium sebelumnya.
- Mengalami infeksi panggul yang parah, endometriosis atau PCOS.
Faktor Resiko Kista Ovarium
Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang wanita terkena kista ovarium, di antaranya:
- Gangguan hormonal, termasuk efek samping mengonsumsi obat kesuburan.
- Perubahan hormon selama kehamilan.
- Endometriosis atau tumbuhnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga rahim.
- Infeksi panggul yang tidak ditangani.
- Punya riwayat kista ovarium sebelumnya
Kista ovarium tidak bisa dicegah. Namun, wanita bisa mendeteksi keberadaannya lewat pemeriksaan panggul secara berkala.