6 Bahaya Kerokan yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Kerokan adalah salah satu pengobatan alternatif yang cukup populer di Indonesia. Pengobatan yang satu ini juga mungkin memiliki kesamaan dengan cara pengobatan akupuntur dan Gua Sha. Metode Gua Sha merupakan istilah kerokan di Cina dan Cao Gio di Vietnam yang digunakan untuk mengobati masuk angin, badan pegal, dan sakit kepala.

Pengobatan ini menggunakan metode koin yang digosokkan pada kulit dapat membuat suhu tubuh meningkat sehingga badan menjadi lebih hangat. Suhu tubuh yang memanas ini juga mengakibatkan pembuluh darah dalam tubuh melebar. Hal ini akan memperlancar peredaran darah pada tubuh yang juga dikenal dengan istilah oksigenasi.

Namun kerokan juga bisa berdampak buruk bagi badan. Hal ini bisa menyebabkan pori-pori kulit menjadi terbuka dan rentan dimasuki oleh bakteri dan virus. Semakin sering Anda melakukan kerokan, semakin besar risiko terinfeksi bakteri. Berikut tujuh bahaya kerokan yang jarang diketahui banyak orang :

Perdarahan Internal 

Tekanan berlebihan saat kerokan dapat merusak pembuluh darah yang lebih dalam, menyebabkan perdarahan internal. Healthline menyebutkan bahwa meskipun jarang, kerokan yang terlalu keras dapat menyebabkan perdarahan di bawah kulit, terutama pada individu dengan kondisi medis tertentu.

WebMD juga memperingatkan bahwa orang yang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki gangguan pembekuan darah harus berhati-hati, karena kerokan dapat memperburuk kondisi tersebut. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum melakukan kerokan jika memiliki kondisi kesehatan khusus.

Iritasi Kulit  

Aktivitas kerokan bisa menyebabkan iritasi kulit. Gesekan pada sel tanduk kulit dari koin atau mata uang yang digunakan bisa menyebabkan hal ini. Bahkan jika dilakukan terlalu sering, hal ini bisa mengganggu. Kulit akan terkikis.Terkikisnya kulit akan mempermudah masuknya kuman ke dalam tubuh.

Tidak sedikit saat kerokan terjadi kulit yang merah hingga terjadi pendarahan kecil. Bahkan pada beberapa individu kerokan bisa menyebabkan kulit menjadi biru atau ungu karena pecahnya kapiler darah yang berukuran lebih besar.

Baca Juga:  Telinga Sering Berdengung? Yuk, Ketahui Cara Penanganannya

Alergi

Tak hanya itu kerokan juga bisa menyebabkan alergi. Alergi ini muncul dari penggunaan logam atau alat yang digunakan untuk mengerok. Kondisi alergi masing-masing individu berbeda-beda. Alergi ini bisa menyebabkan muncul bintik-bintik. yang jika berlanjut pada infeksi kulit menimbulkan luka yang lebih serius.

Stroke

Terlalu banyak melakukan kerokan bisa menyebabkan stroke. Kok bisa? Penyebabnya adalah karena melebarnya pori-pori kulit setelah kerokan. Hal ini juga akan berimbas pada melebarnya pembuluh darah. Pembuluh darah bisa pecah jika hal ini terus menerus dilakukan. Nah pecahnya pembuluh darah bisa memicu rendahnya pasokan darah ke otak yang bisa memicu stroke.

Pelebaran Pori-Pori Kulit

Kerokan yang dilakukan secara sering dan dengan tekanan kuat berisiko membuat pori-pori kulit membesar. Hal ini terjadi karena stimulan mekanik yang berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin, dua komponen penting yang menjaga kekencangan kulit. WebMD memperingatkan kerusakan struktur kulit dapat membuatnya tampak kendur dan kurang sehat.

Penularan Penyakit

Pemakaian alat kerokan yang tidak higienis atau bergantian dengan orang lain dapat menyebarkan penyakit. Luka kecil akibat kerokan bisa menjadi pintu masuk bakteri dan virus. Oleh karena itu, menjaga alat dan kebersihan kulit sangat vital untuk mencegah infeksi.

Meskipun kerokan bisa menjadi salah satu pilihan pengobatan tradisional yang sering digunakan, sangat penting untuk memahami batasan dan risikonya. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika ada gejala yang mengkhawatirkan, dan selalu pastikan bahwa metode pengobatan yang kamu pilih aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan kamu. Semoga artikel ini bermanfaat, Sobat Kovermagz!