Belum lama ini muncul kasus pasien malaria yang menewaskan anggota TNI AD di Papua. Malaria adalah penyakit demam akut akibat parasit Plasmodium, yang disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Setidaknya, terdapat lima spesies parasit Plasmodium yang mampu menyebabkan malaria pada manusia. Dua diantaranya ialah P. falciparum dan P. vivax. Spesies ini termasuk yang paling berbahaya sekaligus mematikan. Adapun spesies malaria lainnya yang dapat menginfeksi manusia adalah P. malariae, P. ovale dan P. knowlesi.
Umumnya, penyakit malaria memiliki gejala seperti demam biasa yakni berupa menggigil dan sakit kepala. Paling parah, penyakit ini mampu membuat penderitanya kejang hingga kesulitan bernapas. Nah kali ini kami akan memberikan fakta menarik lainnya seputar penyakit malaria yang perlu diketahui. Simak ulasannya berikut!
Nyamuk malaria lebih aktif di malam atau dini hari
Fakta pertama tentang penyakit malaria yang penting untuk diketahui ialah nyamuk malaria lebih aktif di malam atau dini hari. Ketika sudah malam atau subuh, nyamuk malaria akan lebih mudah ditemukan dan menyerang Anda, apalagi jika Anda menghabiskan waktu di luar ruangan.
Nyamuk anopheles betina yang menyebabkan penularan penyakit malaria lebih aktif menggigit mangsanya di antara jam 9 malam dan jam 5 pagi. Karena itulah beberapa orang tidur menggunakan kelambu yang telah diberi insektisida pada malam hari maupun menggunakan krim anti nyamuk guna mencegah gigitan nyamuk yang berpotensi malaria.
Parasit malaria bisa membunuh sel darah
Seperti yang sudah dijelaskan, Ketika anda digigit nyamuk malaria, ada kemungkinan parasit pada malaria akan masuk ke dalam darah dan menginfeksi sel hati. Parasit tersebut nantinya akan bereproduksi di dalam sel hati, yang kemudian membuat parasit baru lainnya memasuki sistem peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah. Pada akhirnya, sel darah bisa rusak dan kemudian parasit tersebut berpindah ke sel darah lain yang belum terinfeksi.
Beberapa parasit malaria bisa kebal dari obat
Fakta penyakit malaria ketiga, ada beberapa parasit penyebab penyakit ini kebal terhadap obat. Dua jenis parasit yang telah dikonfirmasi resisten dengan obat malaria, yaitu Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.
Infeksi P. falciparum pertama kali berkembang di Asia Tenggara, Oseania, dan Amerika Selatan pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Tak hanya resisten terhadap klorokuin, parasit ini juga resisten terhadap sulfadoksin/primetamin, meflokuin, halofantrine, dan kina.
Sedangkan, malaria P. vivax pertama kali ditemukan tahun 1989 pada warga Australia yang bepergian ke Papua Nugini. Penyakit ini telah diidentifikasi di Asia Tenggara, Ethiopia, dan Madagaskar. falciparum dapat menyebabkan infeksi parah dan berujung pada kematian bila tidak segera diatasi. Di sisi lain, P. vivax dapat tinggal di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan penyakit.
Wanita hamil lebih mudah terkena penyakit malaria parah
Selain anak kecil, orang lanjut usia, dan orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya, wanita hamil juga rentan terhadap infeksi malaria loh. Sebab, kerja sistem imun saat hamil akan cenderung lebih rendah.
Infeksi malaria selama kehamilan dapat menimbulkan efek yang lebih buruk pada ibu dan janin. Efek tersebut meliputi anemia pada ibu, persalinan prematur, kehilangan janin, kelahiran bayi dengan berat badan yang rendah, serta risiko yang lebih tinggi terhadap kematian.
Habitat Nyamuk Malaria
Munculnya nyamuk Anopheles dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan keberadaan air. Mereka biasanya berkembang biak di air yang tenang, seperti genangan air hujan, kolam, atau parit.
Demam adalah gejala awal dari infeksi
Demam merupakan salah satu gejala awal dari infeksi malaria. Pada orang dewasa, demam yang muncul umumnya bersifat periodik tergantung dari jenis Plasmodium yang menginfeksi, yaitu naik dan turun dengan pola tertentu, misalnya suhu akan naik setiap 48 jam lalu turun kembali.
Namun, demam pada anak biasanya bersifat terus menerus sepanjang hari. Demam biasanya terjadi dengan gejala tambahan berupa tubuh yang menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, mual dan muntah.
Pada keadaan yang berat, malaria dapat mengancam nyawa
Malaria dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Pada beberapa keadaan tertentu, malaria dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
Anemia berat, kondisi ketika sel-sel darah merah tidak dapat membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan sel tubuh kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan.
Malaria serebral atau malaria otak disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah yang membawa darah ke otak. Gangguan ini dapat menyebabkan keluhan kejang dan penurunan kesadaran.
Kegagalan fungsi organ tubuh. Malaria dapat mengakibatkan gagal ginjal, gagal fungsi organ hati, dan perdarahan berat.
Nigeria, negara dengan kematian akibat malaria tertinggi
Melihat laporan tahunan WHO, selama lima tahun terakhir kematian akibat malaria paling banyak terjadi di wilayah Afrika. Pada 2016, total kematian akibat malaria secara global sebanyak 445 ribu dengan 407 ribu berada di Afrika. Secara global, Nigeria menjadi negara yang paling banyak menyumbang kematian akibat malaria yakni sebanyak 24 persen, disusul Republik Demokratik Kongo (20 persen) dan Burkina Faso (11 persen).
Beberapa daerah di Indonesia masih merupakan daerah endemis malaria
Indonesia masih memiliki banyak daerah dengan kasus malaria yang tinggi. Karena itu, Anda patut waspada jika mengunjungi daerah di mana penyakit ini masih umum terjadi. Wilayah Indonesia yang termasuk kelompok endemis tinggi adalah Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Malaria bukan penyakit menular
Ingat, penyakit Malaria bukanlah penyakit menular. Sebab, penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang mampu berkembang biak di dalam tubuh.
Pekan kelambu massal
WHO pernah menyebut jika penggunaan kelambu dapat mengurangi gigitan nyamuk. Kelambu mampu melindungi mereka yang rentan terkena gigitan yakni ibu hamil dan anak-anak. Kelambu efektif digunakan selama 2-3 tahun tergantung jenisnya.
Mengutip dari rilis resmi Kementerian Kesehatan RI, Indonesia mencanangkan pekan kelambu massal. Sejak 2004, kemeterian telah mendistribusikan kelambu ke berbagai provinsi. Pada 2017, sebanyak 3 juta lebih kelambu dibagikan ke 20 provinsi di Indonesia.
Sereh dapat mencegah malaria
Selain menggunakan kelambu atau losion pelindung kulit, seseorang bisa juga menggunakan tanaman sereh yang dianggap ampuh mengusir nyamuk, termasuk Anopheles penyebab malaria. Caranya, bisa ditanam di sekeliling rumah, ditempatkan di atas meja atau di sudut rumah lainnya.