
Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, Hari raya Idul Fitri (Lebaran) pun tiba. Ketika lebaran banyak diantara kita yang mengalami beberapa masalah dengan pencernaan. Perubahan pola makan yang dratis merupakan salah satu penyebabnya.
Selama sebulan puasa ±12jam perut kita kosong, dan ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, banyak diantara kita yang tidak mengontrol pola makan. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya gangguan pencernaan.
Ada beberapa penyakit yang menyerang setelah lebaran. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering muncul setelah Lebaran beserta penyebabnya:
1. Diare
Diare kerap terjadi setelah Lebaran akibat mengonsumsi makanan yang tidak higienis atau mengandung bahan-bahan yang dapat mengiritasi saluran pencernaan, misalnya seperti makanan pedas, asam, dan berlemak.
Gejala diare meliputi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi feses yang cair, disertai kram perut, mual, dan dehidrasi. Untuk mencegahnya, jagalah kebersihan makanan dan tangan sebelum makan, serta batasi konsumsi makanan yang dapat mengganggu pencernaan.
2. Maag
Perubahan pola makan yang drastis selama Lebaran, seperti mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau makanan yang mengandung banyak lemak, pedas, dan asam, dapat memicu penyakit maag.
Gejalanya meliputi nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas, kembung, mual, dan sensasi terbakar di dada atau heartburn. Sebagai upaya untuk mencegahnya, disarankan makan dalam porsi kecil namun sering, menghindari makanan pemicu sakit maag, serta tidak langsung berbaring setelah makan.
3. Hipertensi
Mengonsumsi makanan tinggi garam dan lemak selama Lebaran, seperti opor ayam, rendang, dan makanan olahan, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama pada individu yang memiliki riwayat hipertensi.
Gejala hipertensi tidak selalu terasa secara langsung. Akan tetapi, pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menimbulkan tanda-tanda seperti sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, nyeri dada, jantung berdebar, serta rasa lelah yang berlebihan.
Untuk mencegah lonjakan tekanan darah, batasi makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol, seperti makanan bersantan, gorengan, serta olahan daging berlemak. Sebagai gantinya, perbanyak asupan sayur, buah, dan makanan tinggi serat yang dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
4. Asam urat
Makanan khas Lebaran seperti daging, jeroan, dan makanan laut mengandung purin tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Penumpukan asam urat dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sendi, terutama di jempol kaki.
Untuk mencegah serangan asam urat, batasi konsumsi makanan tinggi purin, seperti jeroan (hati, ginjal, otak), daging merah (sapi, kambing), makanan laut (udang, kepiting, kerang, cumi), serta beberapa jenis ikan seperti sarden dan teri.
Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, serta sumber protein rendah purin seperti tahu, tempe, dan putih telur. Pastikan juga untuk minum air putih yang cukup guna membantu tubuh membuang kelebihan asam urat melalui urine dan menjaga fungsi ginjal tetap optimal.
5. Kolesterol tinggi
Makanan bersantan dan gorengan yang sering disajikan saat Lebaran dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal, konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Pilih makanan tinggi serat seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).