Kebanyakan orang mengganggap jika laksa adalah hidangan makanan yang identik dengan Malaysia dan Singapura. Padahal hal ini tidaklah sepenuhnya benar. Pasalnya, laksa juga dapat kita temukan di Indonesia dan Thailand. Di Indonesia sendiri, laksa yang cukup populer ialah Betawi dan Bogor.
Laksa merupakan sup mie pedas yang populer di berbagai negara Asia Tenggara. Makanan ini sebenarnya adalah hasil perkawinan budaya antara kuliner etnis Tionghoa dan Asia Tenggara. Oleh karena itulah, sup mie pedas ini seringkali diartikan sebagai makanan khas dari Asia Tenggara.
Nah, bagi sobat kover yang gemar dengan hidangan makanan yang satu ini, berikut ini kami akan membagikan sejumlah serba-serbi tentang laksa. Yuk simak selengkapnya disini!
Merupakan makanan dari peranakan
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Laksa merupakan sup mi pedas dengan aneka rempah yang biasa ditemui di berbagai negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Thailand. Konon katanya, makanan ini sudah ada sejak abad ke-16. Kala itu, sekitar abad ke-15, pedagang asal Tiongkok masuk ke kawasan Asia Tenggara untuk berdagang dan menetap. Orang Tiongkok tersebut kemudian menikah dengan orang lokal, dan keturunannya dinamakan Peranakan.
Selain pernikahan antarmanusia, terjadi pula perkawinan budaya kuliner antara kuliner dari Tiongkok dan Asia Tenggara, salah satu yang tercetus adalah laksa. Saat itu, sup dari pedagang Tiongkok rasanya belum berbumbu kuat, maka sup diberi tambahan aneka rempah dan santan, agar sesuai lidah orang Asia Tenggara.
Nama laksa berasal dari Bahasa Sanskrit
Nama laksa masih belum jelas asalnya dari mana. Namun berdasarkan Asian Inspiration, nama laksa diambil dari Bahasa Sanskrit yakni lakshas yang berarti seratus ribu. Arti kata ini yang kerap menjadi acuan mengapa semangkuk mie kuah itu disebut dengan ‘’laksa’’ karena cita rasanya yang memang kaya akan rempah. Atau dalam artian menggunakan ”seratus ribu” rempah.
Teori lainnya menyebutkan bahwa ‘’laksa’’ berasal dari bahasa Kanton, yaitu “lɐ̀t sá” yang artinya ‘’pasir pedas’’. Hal ini mengacu pada bumbu kaldu kuah laksa yang kerap berasal dari udang kering yang memberikan tekstur kuahnya seolah berpasir. Sensasi pedas pada laksa juga menambah keyakinan bahwa asal usul kata ‘’laksa’’ berasal dari bahasa Kanton. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa nama laksa berasal dari hokkien, lup sup, yang merujuk pada arti kaldu yang berpasir.
Terdapat Tiga Macam Laksa
Secara umum terdapat tiga jenis laksa, yaitu laksa kari, laksa assam, dan laksa siam. Laksa kari adalah laksa yang seperti ada di bayangan kita, berkuah kental dengan campuran bumbu kari dan santan, pedas, dan isiannya berupa bihun atau mi, bakso ikan, udang, dan tahu. Laksa kari juga disebut curry mee, karena ada tambahan mee dalam laksa.
Laksa assam adalah salah satu laksa yang terkenal di Penang, Malaysia. Laksa assam tidak menggunakan santan melainkan kaldu ikan yang terbuat dari ikan kakap atau ikan belandak, dan bahan tambahan lainnya adalah asam jawa dan bunga kecombrang. Hal tersebut membuat cita rasa laksa assam menjadi lebih segar.
Selain itu, ada laksa siam, laksa yang menjadi khas negara Thailan. Laksa ini memakai bumbu kari merah khas Thailand, yang membuat rasanya menjadi lebih pedas. Penggunaan santan pada laksa siam lebih banyak dibandingkan laksa kari sehingga rasa laksa siam lebih creamy.
Setiap wilayah memiliki ciri khas laksa
Di Malaysia terdapat berbagai macam laksa sesuai dengan daerahnya. Di Penang, identik dengan laksa assam, sedangkan laksa kari banyak dijumpai di Perak, Negeri Sembilan, Melaka, and Johor, itu pun terdapat ciri khas di masing-masing daerahnya.
Laksa dari Sarawak terbuat dari kaldu yang dibuat dari sambal belacan, santan, asam jawa, bawang putih, lengkuas, dan serai kemudian disajikan dengan mi atau bihun, telur dadar, potongan ayam, udang rebus, dan daun ketumbar cincang.
Di Johor, laksa tidak memakai mi atau bihun tetapi menggunakan pasta spageti. Kelantan dan Trengganu juga memunyai keistimewaan tersendiri pada laksa, laksa dari dua wilayah memakai pipih yang digulung, rasa laksanya juga cenderung asin dan manis sehingga jika ingin pedas, bisa ditambahkan sambal, dan biasanya laksa disajikan dengan ikan. Di Singapura, laksa yang terkenal disebut dengan laksa Katong, sejenis laksa kari dari daerah Katong.
Awal Penyebaran Laksa di Indonesia Sebenarnya dari Tangerang
Dipercaya bahwa laksa sudah berkembang dan menjadi salah satu masakan favorit masyarakat Tangerang sejak ratusan tahun lalu. Meski hingga kini belum ada juga yang mengukuhkan bahwa Laksa menjadi salah satu makanan khas kota Tangerang. Dalam sejarahnya, beberapa orang tua atau kakek-nenek Kawan GNFI pasti ada yang familiar dengan pedagang keliling yang meneriakan, ‘’Laksa… Laksa…’’.
Sampai tahun 1970-an, diketahui bahwa pedagang keliling yang menjual laksa masih eksis menjajakan jualannya dari kampung ke kampung. Kala itu mie laksa menjadi salah satu kudapat favorit dan paling dinanti oleh masyarakat kota Tangerang. Ada dua jenis laksa Tangerang yang terkenal, yaitu Laksa Nyai dan Laksa Nyonya. Perbedaannya ada pada siapa yang membuat laksa tersebut. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi Tangerang, sedangkan Laksa Nyonya dibuat oleh kaum Peranakan China di Tangerang.
Namun pada tahun 1990-an, sekitar 20 tahun kemudian, keberadaan pedagang keliling mie laksa lambat laut mulai menghilang. Ini karena mereka kalah pamor dengan jenis makanan cepat saji yang proses memasaknya lebih mudah, kemasannya yang memudahkan untuk dijual bebas, dan harganya yang lebih murah.
Melihat kisah sejarah kuliner tersebut. pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2000 diketahui telah melakukan upaya untuk pengenalan dan mengangkat kembali nama mie laksa yang sempat menjadi makanan khas dan makanan favorit wilayahnya. Bahkan Pemkot Tangerang sengaja memberikan dukungan dengan memberikan fasilitas berupa wilayah khusus penjual mie laksa.
Hingga kini, para pedagang mie laksa sangat mudah ditemui di Jalan Muhammad Yamin, di depan Lapas Wanita Kota Tangerang. Tempat ini juga dinamakan sebagai spot Wisata Kuliner Laksa Tangerang. Beberapa dari para pedagang itu juga tak jarang memilih untuk kembali berkeliling dari kampung ke kampung. Seiring berjalannya waktu, kepopuleran Laksa Tangerang mulai dikenal sampai ke Jakarta dan Bogor yang kini banyak dikenal dengan jenis Laksa Bogor dan Laksa Betawi.
Laksa Betawi dan Tangerang merupakan sajian laksa paling populer di Indonesia
Laksa juga terkenal di Indonesia, hanya saja memiliki perbedaan antara laksa Indonesia dengan laksa Malaysia atau laksa Singapura walaupun dasarnya sama-sama laksa kari. Beberapa laksa yang terkenal di antaranya laksa dari Betawi, Tangerang, Bogor, Jepara, dan Palembang.Kuah laksa Betawi terbuat dari air, santan, dan aneka rempah-rempah seperti jintan, kunyit, kemiri, jahe, dan lainnya.
Isian laksa Betawi terdiri dari telur rebus, ketupat, taoge, kucai, udang, bihun, kucai, dan biasanya diberi ebi, kelapa sangrai. Laksa dari Bogor juga kurang lebih sama dengan laksa Betawi, hanya saja laksa Bogor tidak menggunakan ebi dan kelapa sangrai, melainkan menggunakan oncom.
Laksa Tangerang juga memiliki ciri khas sendiri, laksa dari Tangerang terdiri dari mie dari beras putih yang ditaburi seledri dan disiram kuah kuning kental, lalu ditambahkan parutan kelapa sangrai dan kacang hijau. Laksa Tangerang biasa disajikan dengan opor ayam, tahu, dan telur rebus. Laksa khas Palembang memunyai keistimewaan dengan adanya ikan gabus dan parutan kelapa sangrai.