Rilis 4 Modus Soceng Yang Tengah Marak, OJK Himbau Masyarakat Tetap Waspada!

Maraknya penipuan yang kerap terjadi membuat masyarakat harus semakin waspada. Apalagi bila penipuan yang dilakukan ini lebih mengarah pada Social Engineering atau yang sering disebut dengan Soceng.

Diketahui, Soceng ialah salah satu jenis penipuan yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari SMS, link palsu, pop up palsu, file yang didownload hingga yang paling sering terjadi melalui telepon.

Social Engineering atau Soceng dinilai cukup meresahkan dan merugikan seluruh lapisan masyarakat. Selain terjadi di masyarakat, Soceng juga turut dirasakan juga oleh sejumlah perusahaan perbankan seperti pihak Bank BCA dan Bank BRI.

Wani Sabu, selaku EVP Center of Digital BCA, mengatakan, banyak dugaan masyarakat yang salah terkait kejahatan siber.

Kita berpikiran kalau di era digital, kejahatan siber terjadi karena hacker. Padahal 99% kriminal perbankan itu social engineering atau rekayasa sosial, sebuah tindakan yang mempengaruhi psikologis nasabah kita, bisa dibikin happy atau ketakutan atau panik sehingga rekeningnya diketahui oleh fraudster

Dikutip dari Antara, belum lama ini, terdapat beberapa nasabah yang menjadi korban penipuan tersebut, salah satunya adalah viralnya potongan rekaman warga di Padang Pariaman yang mendatangi unit kerja BRI karena menjadi korban penipuan, akibat memberikan user, password, dan OTP (One Time Password atau m-token) kepada pihak lain melalui link/tautan maupun jejaring pesan singkat.

Berdasarkan dari catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), setidaknya terdapat lima ribu laporan pengaduan dugaan tindak pidana penipuan setiap minggunya. Selain itu Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri juga mencatat ada 16.845 laporan tindak pidana penipuan siber sepanjang 2017-2020.

Oleh karena itu, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya merilis empat modus social engineering lewat laman akun sosial instagram OJK, agar masyarakat dapat menghindari penipuan yang satu ini. Berikut ulasannya:

 

1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank

Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta korban mengisi tautan atau link formulir yang meminta data pribadi, seperti PIN, OTP, dan password