Mengulik 5 Fakta Frozen Food, Praktis Tapi Beresiko!

Frozen food atau makanan beku adalah penolong yang sangat tepat bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk memasak. Frozen food bisa menjadi stok makanan bergizi bagi seluruh keluarga yang selalu tersedia di kulkas. Namun, Anda mungkin masih memiliki kekhawatiran untuk mengonsumsi frozen food.

Banyak sekali mitos yang beredar di tengah masyarkat tentang frozen food sehingga timbul anggapan bahwa segala makanan yang dibekukan hanya mendatangkan efek negatif bagi tubuh. Faktanya, frozen food tidak selalu membahayakan kesehatan Anda, lho! Dengan pemilihan produk dan penanganan yang tepat, frozen food bisa jadi stok makanan sehat bergizi untuk keluarga tersayang.

Kali ini, kita akan membahas fakta-fakta menarik mengenai frozen food, serta implikasinya terhadap kesehatan kita. Yuk simak!

1. Bahaya Kesehatan Jangka Panjang

Makanan beku atau frozen food menawarkan kenyamanan dan kecepatan, tetapi hanya mengonsumsi ini secara berlebihan dapat berbahaya untuk tubuh. Konsumsi makanan beku yang diproses secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Juga, tingginya natrium dan rendah serat dari makanan beku olahan dapat meningkatkan risiko tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan konsumsi makanan beku dengan makanan segar dan alami.

2. Bahan Tambahan

Makanan beku atau frozen food sering kali mengandung bahan tambahan, seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Bahan-bahan ini dapat memiliki efek negatif pada kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Baca Juga:  5 Fakta Menarik Tentang Berpelukan, Bisa Redakan Stres!

Misalnya, beberapa pengawet diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang, sedangkan pemanis buatan dapat berdampak pada metabolisme dan kesehatan pencernaan.

3. Kandungan Lemak Tinggi

Beberapa makanan beku, terutama yang diproses dan siap saji, dapat mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi. Lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, sedangkan lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Memilih makanan beku yang lebih sehat, seperti sayuran dan protein tanpa lemak, dapat membantu mengurangi risiko ini.

4. Risiko Kontaminasi

Jika makanan beku tidak disimpan pada suhu yang tepat (di bawah 0°C) atau tidak dimasak dengan benar, ada risiko kontaminasi bakteri. Bakteri seperti Salmonella dan Listeria dapat berkembang biak dalam makanan beku yang tidak ditangani dengan baik, menyebabkan keracunan makanan.

Penting untuk mengikuti petunjuk penyimpanan dan memasak pada suhu yang tepat untuk meminimalkan risiko ini.

5. Kehilangan Nutrisi

Meski banyak nutrisi dalam makanan beku tetap terjaga, ada beberapa vitamin yang lebih mudah hilang saat dibekukan, seperti vitamin C dan beberapa jenis vitamin B. Proses hilangnya kandungan vitamin ini biasanya tidak terlalu banyak, tetapi tetap penting untuk diperhatikan, terutama bagi kamu yang sering mengandalkan makanan beku sebagai sumber utama gizi.

Jadi, sebaiknya tetap mengonsumsi sayur, buah atau makanan berprotein asli untuk mendapatkan nutrisi yang terjaga.