Windownesia, sebuah toko ritel Indonesia pertama resmi hadir di Bandara Perth, Australia, pada 11 Oktober 2023. Terobosan ini merupakan inisiasi dari PT Sarinah yang bekerja sama dengan Dufry AG (Avolta), operator toko bebas bea terbesar di dunia dalam memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia ke pasar global.
“Kalau kita ke luar negeri, biasanya produk Asia atau Asia Tenggara lain bertebaran, kita pasti terganggu ketika melihat banyak produk-produk negara lain, tapi produk kita tidak ada, padahal Allah SWT memberikan Indonesia kekayaan yang luar biasa dari segi wilayah, alam, budaya, dan manusianya,” ujar Erick, dilansir dari Republika, Rabu (18/10).
Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati juga menyebut peran besar Menteri BUMN Erick Thohir di balik kehadiran Windownesia. Erick, ucap Fetty, terus mendorong Sarinah untuk membawa UMKM go global.
Kementerian BUMN dikatakan terus mendorong transformasi Sarinah yang tidak hanya menjadi etalase produk lokal untuk pasar domestik, melainkan juga mampu menembus pasar global. Pihaknya telah memberikan dukungan hingga pendampingan agar UMKM naik kelas dan merambah pasar global.
Produk lokal layak jual
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (18/10), Toko Windownesia diluncurkan dengan menggandeng Dufry International AG. Kolaborasi ini bertujuan memberikan wadah khusus untuk memasarkan produk-produk Indonesia pada kanal distribusi Dufri yang mengoperasikan toko bebas bea di seluruh dunia.
Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati menilai peluncuran toko ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong produk-produk UMKM Indonesia agar mampu naik kelas, sekaligus membuktikan bahwa produk Indonesia berdaya saing dan layak untuk dijual di luar negeri.
“Ini adalah Windownesia yang pertama dan juga untuk partner kami Dufry ini juga merupakan country corner yang pertama. Jadi kita benar-benar bisa meyakinkan mereka bahwa Indonesia ini pantas diberikan corner di toko-tokonya mereka,” jelasnya
Peluang Besar di Luar Negeri
Terkait dengan pembukaan gerai Windownesia, Erick melihat peluang pasar yang kuat. Mengacu pada banyaknya turis Australia yang ke Indonesia maupun sebaliknya.
Diketahui, ada 10 kategori produk UMKM yang dijajakan di gerai tersebut. Beberapa produk unggulannya yakni kopi dan produk wellness misalnya essential oil.
“Karena banyak turis dari Australia juga ke Indonesia dan juga banyak juga market masyarakat Asia juga yang ada di Perth, dan kita bisa melihat Windownesia ini menjadi bagian produk-produk Indonesia produk UMKM ada dan hadir di sana,” paparnya.
Indonesia Butuh Market Besar
Diketahui, Erick Thohir menggandeng Dufry International dan Omega Group dalam menghadirkan toko bebas bea Sarinah Duty Free. Kerja sama ini, menurutnya bukti nyata yang menghasilkan keuntungan bagi semua pihak.
“Partnership antara Dufry dan Sarinah untuk menghadirkan kerja sama yang win-win dimana Indonesia punya market yang besar tapi juga kita butuh Dufry untuk mendukung produk Indonesia merambah pasar global. Ini yang sudah kita sepakati sejak hari pertama,” ungkapnya.
Dengan konsep berbeda dari Duty Free shop lainnya, Erick bangga dengan adanya produk-produk lokal yang ikut berjejer. Dimana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebagai toko UMKM Indonesia yang pertama, Windownesia di Australia ini harapannya akan menjadi awal dari pembukaan Windownesia lainnya di beberapa negara lain. PT Sarinah saat ini pun tengah menjajaki kerjasama dengan India, Korea Selatan, Jerman, Turki, dan Saudi Arabia untuk membuka Windownesia.