Hobi Baca? 5 Buku Ini Cocok Temani Perjalanan Mudikmu

Mudik menjadi agenda wajib hampir seluruh masyarakat Indonesia menjelang lebaran. Sejumlah persiapan dilakukan agar perjalanan berjalan lancar. Jauhnya jarak perjalanan ke kampung halaman membutuhkan persiapan yang matang. Selain harus memiliki kondisi fisik prima, agar tak jenuh dan membosankan melewati jauhnya jarak, pemudik bisa membawa buku sebagai teman perjalanan.

Buku-buku bertema perjalanan (traveling) bisa dijadikan pilihan baik buku non-fiksi maupun fiksi. Yakin deh, setelah tuntas membaca buku-buku di bawah ini pasti mudikmu jadi tidak membosankan atau jangan-jangan kamu jadi malah pengen keliling dunia seperti para penulisnya. Selamat membaca!

  1. Titik Nol Karya Agustinus Wibowo

Makna perjalanan yang menjadi tema besar dari buku ini mencakup begitu banyak hal. Menggabungkan kisah tentang tujuan (Tibet, Nepal, India, Pakistan, Afghanistan) dan perenungan. Buku ini telah mengalami dua puluh kali lebih penulisan ulang. Membaca Titik Nol bukan hanya tentang mengenali dan menyelami berbagai makna dalam kehidupan namun juga mengenal pandangan dan isi hati penulis.

Cover birunya memperlihatkan seorang anak seakan terbang setelah melompat dari batang pohon yang tak berdahan dan berdaun. Cover itu bercerita tentang kebebasan dan keberanian. Identik dengan sisi yang dimiliki Agustinus Wibowo tentang masa kecil, memori, kasih sayang,penyesalan, mimpi, realitas, cinta, jodoh, karma, agama, kematian, bahkan seksualitas

2. The Naked Traveler Karya Trinity

Buat kamu yang nggak suka traveling, nama Trinity terdengar asing. Seorang penulis dan wisatawan asal Sukabumi. Sudah menerbitkan 8 buku perjalanan dan ke empat serinya sudah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Inggris. 4 seri The Naked Traveler mengulas secara ringan dengan deskripsi menarik serta informatif perjalanan Trinity sejak tahun 2000-an. Seri pertama The Naked Traveler (2009) menerbitkan 14 buku dalam waktu 11 tahun dan mendapatkan penghargaan di bidang pariwisata.

The Naked Traveler juga diadaptasi menjadi film dengan judul The Nekad Traveler. The Farewell menjadi buku terakhir dalam seri The Naked Traveler. Dalam edisi terakhir dari seri The Naked Traveler, pembaca bisa melihat perjalanan panjang Trinity menggenapi kunjungannya ke-88 negara di dunia. Trinity menumpahkan hal-hal seru yang bikin senang, kesal, geli, haru, sedih dan bikin nagih.

3. The Jilbab Traveler Karya Asma Nadia

Bercerita tentang perjalanan Asma Nadia, dkk menempuh perjalanan ke luar negeri. Bagaimana suka dan dukanya pergi travelling menggunakan jilbab, tips dan trik saat berada di negara orang dan suka duka mencari tempat makanan halal (terutama bagi para muslim). Buku ini membuktikan bahwa berjilbab bukan lagi sebuah ketakutan meraih mimpi keliling dunia dengan aman dan nyaman. Dalam buku ini Asma Nadia menceritakan kisahnya di 130 Kota di 30 Negara di dunia.

4. Sebulan di Negeri Manga Karya Hikmat Darmawan

Baca Juga:  Perbedaan Lip Oil dan Lip Balm yang Jarang diketahui

Buku ini berisi catatan perjalanan Hikmat Darmawan selama sebulan pertama melakukan perjalanan riset jurnalistiknya mengenai manga di Jepang. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman sebulan pertamanya tersebut cukup “menakjubkan” mengingat Hikmat berangkat ke Jepang (2010) dengan mental orang asing yang pengetahuannya tentang Jepang sangat minim.

Selama sebulan pertama disana, Hikmat merasa seakan berada di planet lain dan ternyata semua hal yang ia alami jauh di luar bayangannya. Riset yang dilakukan Hikmat Darmawan merupakan bagian dari Nippon Foundation dengan tema Asian Public Intelectual dimana penelitian-penelitian yang dilakukan ditujukan untuk kepentingan public, bukan akademis. Hikmat Darmawan sendiri dikenal sebagai pakar komik dan pengamat budaya pop, dan telah menulis berbagai esai dan buku Latar belakang pendidikannya adalah FISIP UI Jurusan Komunikasi.

5. Happy Yummy Journey Karya Eje Kim

Durian, Kebahagiaan dan Perempuan menjadi tiga kata yang tepat mewakili buku yang dialih bahasakan oleh Lovelyta Panggabean ini. Happy Yummy Journey tidak hanya menginspirasi pembaca Korea untuk mendobrak sistem sosial yang mengekang dan merendahkan perempuan—yang sangat bertolak belakang dengan gambaran yang dimunculkan dalam banyak drama Korea. Namun juga menyadarkan betapa beruntungnya hidup di tengah masyarakat yang menghargai dan menjunjung tinggi perempuan.

Happy Yummy Journey berisi catatan perjalanan Eje Kim, ahli geografi yang jatuh cinta pada durian ketika ia melakukan penelitian di Asia Tenggara. Memiliki latar belakang dan masa lalu dengan trauma mendalam soal diskriminasi, Eje menjelajah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia untuk mengumpulkan berbagai cerita menarik. Dia mengupas peran dan sosok perempuan inspiratif yang ditemuinya di tiap negara. Aneka kuliner istimewa dengan rasa otentik. Tak lupa juga soal perbandingan rasa, budaya, dan makna di balik setiap cara berbeda dalam mengonsumsi buah durian.

(Dari Berbagai Sumber)