7 Jembatan Terpanjang di Indonesia, Ada Yang Mencapai 5.000 M!

Jika di Amerika memiliki Lake Pontchartrain Causeway sebagai jembatan terpanjang, maka Indonesia juga memilikinya. Bahkan tak hanya satu melainkan terdapat tujuh jembatan yang digadang-gadang sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Menariknya, jembatan tersebut ada yang mencapai hingga 5.000 meter. 

Jembatan merupakan salah satu bentuk infrastruktur yang berguna bagi masyarakat. Pasalnya, jembatan menjadi penghubung antara satu tempat ke tempat lainnya agar semakin mudah dijangkau dan membantu mempersingkat jarak tempuh perjalanan. Selain itu, jembatan juga bisa menjadi ikon dari suatu daerah. 

Lantas, di Indonesia apa saja jembatan terpanjang? Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini kami akan membahasnya untuk anda. Simak selengkapnya disini! 

Jembatan Suramadu

Pertama ada jembatan Suramadu. Dikatakan jembatan Suramadu dikarenakan jembatan ini menjadi penghubung antara Surabaya dan pulau Madura. Ground Breaking dari pembangunan jembatan Suramadu ini dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 20 Agustus 2003. Sementara untuk proses Pembangunan dan peresmian pembukaannya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Adapun panjang dari jembatan ini mencapai 5.438 meter dengan lebar 30 meter. Melansir dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) biaya pembuatan jembatan Suramadu yaitu lebih dari Rp4,5 triliun.

Jembatan Pasupati

Menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia dengan panjang mencapai 2.800 meter dan lebarnya 21,53 meter. Nama Pasupati sendiri merupakan sebuah singkatan dari Pasteur Surapati, yang di mana jembatan ini menjadi jalan layang yang menghubungkan Jalan Pasteur dan Surapati di kota Bandung. Jembatan Pasupati ini juga melewati lembah Cikapundung.

Uniknya, Jembatan Pasupati adalah jembatan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi anti gempa khusus dari Perancis bernama Look Up Device (LUD) yang membuatnya menjadi jembatan tahan gempa pertama di Indonesia. Jembatan yang berada di bagian utara dan Timur Kota Bandung ini dibuka untuk umum mulai tanggal 12 Juni 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, Per bulan Maret tahun 2022 lalu, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat meresmikan penamaan jalan dari jembatan Pasupati ini menjadi Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja. Hal tersebut dilakukan sebagai cara menghormati sosok Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Presiden Soeharto yaitu Mochtar Kusumaatmadja yang sekaligus akademisi Universitas Padjajaran. Adapun dana pembangunan jembatan ini berasal dari pinjaman  negara Kuwait dengan nilai kontrak mencapai Rp430 miliar.

Jembatan Barelang

Jembatan terpanjang ketiga di Indonesia ialah Jembatan Barelang yang berada di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Seperti halnya Suramadu dan Pasupati yang diambil dari gabungan nama dua wilayah, nama jembatan Barelang ini juga merupakan singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang. 

Jembatan Barelang merupakan ikon bagi Kota Batam seperti Monas bagi masyarakat Jakarta. Jembatan balerang ini memiliki panjang mencapai 2.264 meter dan memakan waktu Pembangunan sekitar lebih 6 tahun lamanya, yaitu dari tahun 1992 sampai 1998. Sedangkan biaya Pembangunan jembatan ini sekitar 400 miliar. Jembatan Barelang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, Pulau Tonton, dan Pulau Galang Baru.

Jembatan Tayan

Merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia setelah jembatan Suramadu dan Pasupati. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 1.975. Jembatan terpanjang di Kalimantan ini melintasi sungai Kapuas, menghubungkan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Jembatan Tayan dibangun mulai tahun 2011 dan rampung pada awal tahun 2016. Terhitung pembangunan tersebut kurang lebih selama 5 tahun. Adapun peresmiannya dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 22 Maret 2016. Jokowi juga merestui usulan Rakyat Kalbar melalui Gubernur terkait perubahan nama jembatan tersebut yang diberi nama Jembatan Tayan Pak Kasih.

Jembatan Siak Sri Indrapura (Siak IV)

Nama resmi dari jembatan Siak ialah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Jembatan ini terbentang di atas sungai Siak, Provinsi Riau dengan panjang mencapai 1.196 meter dan lebarnya 16,95 meter. Jembatan ini memiliki dua menara di jembatan dengan tinggi mencapai 80 meter. Menara tersebut dipergunakan untuk tempat wisata guna menikmati keindahan sungai di bawah jembatan.

Diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Agustus 2007, jembatan ini menghabiskan dana APBD Kabupaten Siak hingga Rp277,65 miliar dan disebut-sebut dapat berdiri hingga 100 tahun. Jembatan ini terdiri atas dua unit pylon di sisi Utara dan Selatan. Jembatan tersebut menghubungkan dua wilayah di Kota Pekanbaru, yaitu pusat Kota Pekanbaru itu sendiri dengan Kecamatan Rumbai Pesisir.

Jembatan Merah Putih

Selanjutnya ada Jembatan Merah Putih yang merupakan jembatan kabel pancang di Kota Ambon, Maluku. Jembatan ini termasuk jembatan terpanjang kelima di Indonesia dengan panjang mencapai 1.140 meter dengan lebar 22,5 meter.

Dibangun pada 17 Juli 2011 dan diresmikan pada 4 April 2016 oleh Presiden Joko Widodo, jembatan terpanjang di Indonesia ini memakan dana sebesar Rp779,2 miliar. Secara teknis, panjang jembatan ini terbagi menjadi tiga bagian yakni, Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka di sisi utara sepanjang 520 meter, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala di sisi selatan sepanjang 320 meter, dan Jembatan Utama sepanjang 300 meter.

Jembatan Merah Putih menghubungkan dua daerah, yaitu Ambon Utara dan Ambon Selatan di Kecamatan Teluk Ambon. Selain itu, jembatan Merah Putih ini merupakan jembatan khusus dengan sistem beruji kabel atau cable stayed atau biasa disebut dengan jembatan kabel pancang. Jembatan ini juga menjadi jembatan terpanjang di Indonesia Timur, bahkan menjadi ikon kota Ambon. 

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia yang berada di kota Palembang, Sumatera Selatan. Panjang jembatan ini mencapai 1.117 meter dan memiliki lebar 22 meter. Tinggi jembatan ini ialah 11,5 meter diatas permukaan laut, sementara tinggi menara jembatannya mencapai 63 meter dari tanah.

Jembatan Ampera ini sudah lama dibangun sejak tahun 1962 dengan memakai biaya pembangunan dari rampasan perang Jepang. Jembatan yang melintasi sungai Musi ini menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir.

Mulanya, jembatan ini diberi nama Jembatan Soekarno sebagai bentuk penghormatan pada presiden pertama Indonesia kala itu. Namun, Soekarno menolak karena tidak ingin menimbulkan tendensi antar individu tertentu. Oleh karena itulah, jembatan ini dinamakan jembatan Ampera yang merujuk sebuah slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960 yakni Amanat Penderitaan Rakyat atau bisa disingkat Ampera.

Secara historis, jembatan ini sudah mengalami 3 kali mengalami perubahan warna, mulai dari abu-abu, kuning dan merah. Di mana warna merah yang sampai sekarang menjadi warna jembatan ini pertama kali diganti pada 2002 lalu.