Mendengar nama hotel kapsul tentu tidak asing lagi bukan? Pasalnya, hotel kapsul sekarang ini telah tersedia dimana-mana dan menjadi alternatif penginapan murah meriah bagi yang gemar bertraveling.
Awalnya hotel kapsul diperuntukkan sebagai penginapan para karyawan kantor dan pekerja kasar Jepang yang lembur atau terlambat pulang karena ketinggalan tranportasi terakhir menuju kediaman mereka.
Namun seiring berjalannya waktu, Hotel kapsul kemudian semakin diminati dan menjadi pilihan, terutama bagi para solo traveler atau sekelompok orang yang ingin memangkas budget akomodasi mereka saat berwisata.
Kendati begitu, masih banyak pula terdengar beberapa mitos hotel kapsul yang membuat orang-orang enggan untuk menginap. Nah, penasaran dengan mitos tersebut? Dalam artikel ini, kami telah merangkumnya untuk anda. Simak ulasannya!
1. Berukuran Sempit
Mitos hotel kapsul pertama, yang membuat orang-orang ragu untuk menginap adalah ruangannya yang sempit dan pengap. Sesuai dengan namanya, hotel kapsul menyediakan penginapan berbentuk kapsul seukuran manusia sehingga ruangan umumnya terbatas untuk satu orang saja. Maka dari itu, bagi anda yang memiliki fobia terhadap ruangan sempit dan tertutup (klaustrofobia) tidak dianjurkan menginap di hotel kapsul.
Namun, di jaman yang serba teknologi, anda memiliki ragam pilihan hotel kapsul untuk menginap. Mulai dari khusus pria, khusus wanita, campuran namun berbeda lantai untuk pria dan wanita hingga yang lainnya.
Sedangkan untuk ruangannya, hotel kapsul yang identik dengan ruang sempit dan pengap sudah memiliki banyak perkembangan. Sejumlah hotel bahkan telah menyediakan double bed dan office capsule. Untuk itu, anda tak perlu khawatir lagi dengan mitos hotel kapsul yang ini.
2. Berisik
Hotel kapsul dengan konsep ruangannya yang bersisian dan saling tumpang tindih memang membuatnya identik dengan kata berisik. Dinding yang tipis serta gorden sebagai penutup tidak cukup untuk menghalau segala macam suara dari berbagai sumber.
Hal ini tentu menjadi masalah serius bagi kenyamanan para pelanggan. Oleh karena itu, seiring dengan berkembangnya tren hotel kapsul, tidak sedikit hotel kapsul yang sudah didesain soundproof. Selain itu, hotel kapsul juga biasanya memiliki kebijakan quite time atau jam malam yang mengharuskan para pelanggan untuk meminimalisir kegaduhan. Dengan begitu, pelanggan dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.
3. Tidak Ada Privasi
Mitos hotel kapsul berikutnya adalah tidak adanya privasi. Hotel kapsul secara general mungkin terlihat seperti kamar asrama yang penuh dengan banyak orang asing berlalu lalang. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuat mereka akan menyerang area privasi anda ya sobat kover.
Untuk hotel-hotel kapsul konvensional seperti di Jepang, pod biasanya tidak memiliki pintu untuk alasan keamanan seperti saat kebakaran atau gempa bumi. Sebagai gantinya, hotel dilengkapi dengan gorden atau shutter tebal sebagai penutup. Penutup tersebut akan menjamin privasi anda sekaligus memastikan bahwa orang-orang yang berada di luar tidak akan melihat aktivitas anda saat di dalam pod.
Namun, hotel kapsul kini tidak hanya ada di Jepang saja. Beberapa negara sudah mencontoh konsep hotel kapsul dan mengembangkannya dengan standar yang mungkin berbeda-beda. Sejumlah hotel kapsul bahkan dilengkapi dengan pintu yang bisa diakses dengan menggunakan key card dan keyless access untuk keamanan dan privasi pengunjung.
4. Kotor
Mitos hotel kapsul lainnya yang menjadi concern adalah kebersihan. Banyak pelanggan dalam kluster yang sama mungkin membuat ragu akan kebersihan hotel kapsul. Untuk menjaga kebersihan dalam pod, hotel kapsul biasanya memiliki kebijakan pembersihan harian baik untuk pod maupun fasilitas lainnya seperti kamar mandi dan communal area.
Dengan begitu, setiap ruangan akan bersih dan nyaman sebelum pelanggan datang. Selain itu, hotel kapsul juga memberlakukan aturan penggunaan sandal yang sudah disediakan pihak hotel kepada para pelanggan. Sementara itu, sepatu yang kamu gunakan bisa disimpan di loker yang umumnya terpisah dari pod.
Aturan ini memang dipraktikkan di hotel-hotel kapsul Jepang dan ikut diterapkan pada hotel-hotel kapsul di negara lainnya. Selain sebagai bentuk budaya, hal ini juga dilakukan untuk alasan kebersihan mengingat sepatu dari luar bisa saja membawa kotoran, kuman dan semacamnya yang akan mengontaminasi pod.
5. Tidak Aman
Mitos hotel kapsul lainnya yang ditakutkan orang-orang adalah masalah keamanan terutama barang bawaan. Mengingat hotel kapsul yang identik dengan ruangan kecil, kekhawatiran tersebut tentu tidak bisa diabaikan. Namun, anda juga tidak perlu khawatir ya.
Hotel kapsul biasanya akan menyediakan loker untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan tas. Kebanyakan loker memang disediakan untuk carry-on luggage, namun sejumlah hotel kapsul biasanya menyediakan ruang penyimpanan untuk ukuran tas yang lebih besar.
Banyak pula hotel kapsul yang sudah menyediakan safety box untuk menyimpan barang saat sedang tidur atau pergi ke kamar mandi. Selain itu, sejumlah hotel juga kini telah dilengkapi dengan key card dan juga keyless access untuk menjamin keamanan pelanggan.
6. Hanya Untuk Backpacker
Dengan segala kepraktisannya mungkin memunculkan mitos bahwa hotel kapsul hanya tersedia untuk para backpacker saja. Nyatanya, tidak demikian loh sobat kover. Pilihan hotel kapsul kini sudah beragam, selain bisa menjadi pilihan untuk para backpacker, hotel kapsul juga bisa menjadi alternatif untuk sekadar staycation atau penginapan dengan lokasi yang strategis. Meskipun umumnya menawarkan harga yang terjangkau, fasilitas di hotel kapsul bukan abal-abal ya.
Hotel kapsul umumnya sudah dilengkapi dengan air conditioner, kasur, bantal, selimut meja kecil, lampu, sandal, kamar mandi bersama, communal area, loker, USB port, sensor asap, televisi, headset, handuk hingga free Wi-Fi.
Itulah enam mitos hotel kapsul yang perlu anda ketahui. Bagaimana? Tertarik menginap di hotel kapsul? Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menginap!