8. Tradisi Keresan dari Mojokerto
Tradisi menyambut Maulid Nabi di Mojokerto kerap disebut dengan Keresan. Tradisi ini menggunakan pohon keres sebagai salah satu medianya. Pohon keres tersebut dihias dengan berbagai macam barang seperti perabotan rumah tangga, buah, sayuran serta barang lainnya. Nantinya warga yang hadir dilokasi perayaan bisa beramai-ramai mengambil barang-barang yang tergantung di pohon tersebut.
9. Ngalungsur Pusaka
Merupakan tradisi yang terdapat di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Upacara Ngalungsur adalah proses upacara ritual dengan membersihkan pusaka-pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog atau Kian Santang), pencucian dilakukan dengan air bersih dan bunga kembang 7 rupa serta digosokan minyak wangi pada pusaka tersebut.
10. Tradisi Muludhen
Berbeda halnya di Jawa Barat. Tradisi Muludhen adalah tradisi yang dilakukan oleh warga Madura, Jawa Timur. Perayaan ini dilaksanakan tepat pada 12 Rabiul Awal dengan mengadakan ceramah keagamaan dan menceritakan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini dirayakan di masjid agung setempat. Kemudian, para perempuan akan membawa hidangan berupa tumpeng yang diisi buah ditusuk dengan lidi.
11. Tradisi Kars Rammang-ramang Sulawesi Selatan
Tradisi Karst Rammang-ramang sedikit berbeda dengan tradisi lainnya. Tradisi ini dirayakan dengan mengarak ratusan makanan menggunakan perahu di sepanjang sungai. Tradisi unik ini digelar di objek wisata karst Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan. Adanya diadakan tradisi unik tersebut merupakan simbol perwujudan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian memanjatkan rasa syukur atas nikmat sungai yang telah memberikan mata pencaharian.
12. Tradisi Bale Suji Bali
Tradisi unik ini dilakukan oleh masyarakat di Kampung Kepaon, Denpasar, Bali. Tradisi ini dirayakan dengan mengarak Bale Saji yang berisikan hiasan bunga dari telur dan kertas. Makna dari telur tersebut dilambangkan sebagai sebuah kelahiran. Bale suji yang diarak itu, merupakan batang pohon pisang, lalu telur, dan beragam hiasan seperti bunga kertas dan diarak keliling kampung Islam.
Namun, selain Bale Suji di beberapa kampung Islam di Bali juga ada yang merayakan Maulid Nabi dengan tradisi mirip dan nama yang berbeda. Seperti Sokok Basa, yang merupakan sebuah telur ditusuk-tusuk dan diletakkan di atas pejegan. Kemudian, rangkaian bambu yang diberikan hiasan bunga.
13. Tradisi Endhog-endhogan dari Banyuwangi
Masyarakat daerah Banyuwangi memperingati hari tersebut dengan menggelar tradisi bernama Endog-Endogan. Tradisi ini konon telah ada sejak abad 20 lalu. Sebagaimana namanya, tradisi ini menggunakan endog atau telur sebagai alatnya. Telur akan dihias dan ditancapkan pada batang pohon pisang yang sama dihias.
Keduanya lantas diarak keliling kampung oleh warga dengan diiringi syair pujian dalam Kitab Al Barzanji yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun endog dan batang pisang akan diangkut menggunakan kendaraan seperti becak ataupun sebagainya.
14. Tradisi Baayun Maulid
Adalah perayaan Maulid Nabi yang berasal dari Kalimantan Selatan oleh Suku Banjar. Tradisi ini cukup unik karena hanya melibatkan seorang ibu dan anaknya. Acara yang diadakan di masjid setempat atau surau setempat.
Baayun Maulid dilakukan dengan membuat ayunan bayi dari kain tiga lapis. Lapisan pertama adalah kain sarigading (sasirangan), lalu kain kuning dan terakhir kain bahalai (sarung panjang tanpa sambungan).
Setelah ayunan selesai dibuat, bayi atau anak akan diayun di atas ayunan sambil membaca syair maulid dengan harapan anak tersebut akan seperti Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak yang mulia.
Itulah beberapa tradisi unik untuk merayakan Maulid Nabi di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat merayakan hari maulid nabi!