Mengenal Tungau Demodex : Jenis Tungau yang Bisa Hinggap di Kulit Wajah, Penyebab, Gejala dan Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Mengenal Demodex Tungau: Jenis Tungau yang Bisa Hinggap di Kulit Wajah, Penyebab, Gejala dan Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Tungau merupakan jenis serangga kecil yang dapat tumbuh dan berkembang di mana saja. Bahkan tanpa kita sadari, salah satu jenisnya yang bernama Demodex dapat hinggap di kulit wajah. 

Secara umum, tungau ini mungkin tampak tak berbahaya. Namun, apabila jumlahnya terlalu banyak, maka lama-kelamaan dapat mengganggu penampilan sekaligus membuat kulit menjadi iritasi. Oleh karena itulah, anda harus tetap waspada dan berhati-hati. Anda perlu tahu lebih dalam tentang tungau Demodex dan dampak buruk bagi kesehatan. 

Pengertian Tungau Demodex

Melansir dari sumber terpercaya, tungau Demodex adalah salah satu jenis organisme mikroskopis. Mereka hanya dapat dilihat melalui mikroskop lantaran ukurannya yang amat kecil yakni berkisar antara 0,2-0,4 milimeter dengan memiliki delapan kaki. 

Jenis Tungau Demodex 

Berdasarkan jenisnya, Tungau Demodex ini terdiri dari dua yakni Demodex folliculorum dan Demodex brevis.

1. Demodex Folliculorum

Jenis tungau yang sering menyerang di bagian wajah. Hewan kecil ini hidup di dalam folikel rambut di kulit manusia dan memakan sel kulit mati. Mereka cenderung paling banyak ada di sekitar mata dan menyerang kelopak mata dan bulu mata. Itulah mengapa demodex juga mendapatkan julukan tungau bulu mata. Demodex folliculorum biasanya keluar dari pori-pori kulit di malam hari saat pengidapnya tertidur. Kemudian ia melakukan perkawinan, dan kembali bersembunyi untuk bertelur.

2. Demodex Brevis

Demodex Brevis biasanya hidup pada kulit yang tipis dan keriput, termasuk siku, lutut, tulang belikat, sekitar penis, dan di bawah payudara. Mereka sedikit lebih pendek dari D. folliculorum , dengan panjang sekitar 0,2 hingga 0,3 milimeter (mm) dibandingkan dengan 0,3 hingga 0,4 mm.

Penyebab Tungau Demodex

Hadirnya demodex tungau sebenarnya adalah bagian normal dari kulit yang sehat. Sebab, tungau ini dapat membantu proses pembersihan wajah dengan cara memakan kulit mati, kotoran, minyak wajah, serta debu yang menempel. Mereka baru akan menimbulkan masalah jika pertumbuhannya tidak terkendali, terutama bagi seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Sistem kekebalan tubuh biasanya mampu mengendalikan jumlah tungau wajah di kulit. Namun, ketika sistem kekebalan tubuh berhenti berfungsi dengan baik, tungau memiliki peluang untuk berkembang biak dan menyebar. Kemudian, mereka yang mengonsumsi steroid, memiliki riwayat kanker, atau orang dengan HIV/AIDS juga rentan memiliki Demodex pada kulit wajahnya. 

Dapat Menular

Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat, seperti tidur di ranjang yang sama. Namun besar kemungkinan dapat terjadi saat saling bersentuhan, seperti saat berciuman atau menyentuh wajah secara langsung.

Cara Tungau Bertahan Hidup di Tubuh

Adapun cara tungau demodex bertahan hidup juga serupa dengan tungau lainnya. Mereka dapat bertahan hidup di dalam tubuh. Perkawinan tungau jantan dan betina biasanya terjadi pada pembukaan folikel. Setelah pembuahan terjadi, tungau tersebut bertelur di dalam kelenjar sebaceous atau folikel rambut. Ia akan dapat menetas dalam waktu 3-4 hari, serta menjadi dewasa dalam 7 hari.

Tungau demodex juga biasanya mampu bertahan kurang lebih selama 2 minggu. Saat mati, tungau tersebut bisa pecah pada folikel rambut dan kelenjar sebaceous di tubuh. Hewan mikro ini dapat berpindah dari inang satu ke yang lainnya, alias menular, dengan cara menempel pada folikel rambut serta kelenjar sebaceous. Namun, sulit untuk mengetahui jika sudah melakukan kontak dengan orang lain yang terserang tungau ini.

Ciri atau Gejala Tungau Demodex

Karena memiliki ukuran yang sangat kecil alias tak dapat dilihat dengan mata telanjang, maka  demodex tungau juga tidak akan terlihat di wajah. Untuk tingkat normal, jenis tungau ini tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun, berbeda dengan demodekosis. Tanda-tanda demodikosis bisa muncul dengan cepat, bahkan dalam semalam. Anda mungkin melihat bercak putih kecil yang menyerupai jerawat di sekitar mata atau hidung Anda. 

Gejala lainnya meliputi:

  • Kemerahan dan Iritasi
  • Kulit gatal dan bersisik
  • Terdapat sensasi terbakar pada kulit
  • Perasaan kasar pada kulit, seperti amplas
  • Pustula berwarna merah atau putih atau komedo putih
  • Letusan seperti jerawat
  • Kulit Sensitif
  • Luka akibat garukan
  • Kemilau putih pada kulit atau bulu mata

Jika kondisi ini memengaruhi mata, mungkin mengalami:

  • Penurunan penglihatan
  • Iritasi mata dan gatal
  • Kehilangan bulu mata
  • Kelopak mata menebal atau bersisik

Dampak Buruk Tungau Demodex untuk Kesehatan

Pada kondisi tertentu, keberadaan tungau yang tak terkendali di wajah bisa menimbulkan beberapa dampak buruk bagi kesehatan, utamanya pada kulit seperti: 

  • Jerawat : Peningkatan jumlah tungau Demodex bisa menyebabkan jerawat, gatal-gatal di sekitar kulit wajah, hingga bintik-bintik kecil di sekitar bibir.
  • Rosacea : Kondisi inflamasi atau peradangan pada kulit yang menyebabkan kemerahan dan lesi kering pada wajah. Beberapa penelitian menunjukkan, orang dengan rosacea memiliki tungau Demodex empat kali lebih banyak di wajah mereka. 
  • Blepharitis : Peradangan pada kelopak mata yang dapat menyebabkan pengerasan kulit, berair, dan kemerahan. Orang dengan blepharitis cenderung lebih banyak memiliki tungau demodex pada wajahnya.
  • Alopesia androgenik : Kondisi ini merupakan kerontokan rambut bawaan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Demodex memang tidak menyebabkan alopesia androgenetik, namun keberadaannya dapat memperburuk kondisi.
  • Demodicosis : Tungau yang berkembang biak dengan cepat dan tidak terkendali juga bisa menyebabkan demodicosis. Masalah kulit tersebut muncul karena perkembangbiakan tungau Demodex folliculorum di wajah tak terkendali, menyebabkan benjolan putih kecil mirip seperti komedo putih, terasa gatal, dan kemerahan. Demodicosis perlu menjadi perhatian ketika mulai menimbulkan gejala seperti iritasi pada kulit.
Baca Juga:  Waspada! 5 Perubahan pada Mata yang Sering Diabaikan

Cara Menghilangkan Tungau Demodex

Tidak ada cara yang ampuh untuk menghilangkan tungau demodex. Hal ini dikarenakan tungau ini juga memiliki manfaat di kulit seperti memakan kotoran, minyak wajah, serta debu yang menempel. Apabila kehadirannya semakin banyak, barulah anda dapat berkonsultasi dengan dokter. 

Biasanya para dokter akan meresepkan obat untuk mengobati atau menghilangkan tungau di wajah seperti crotamiton atau permethrin. Ini adalah sejenis insektisida topikal yang membunuh tungau sehingga mengurangi jumlahnya. Pilihan lainnya, dokter akan rekomendasikan gel, lotion hingga sabun yang mengandung akarisida. Ini adalah sejenis pestisida yang dapat membunuh kutu dan tungau.

Lakukan Perawatan Diri

Selain berkonsultasi ke dokter, anda juga dapat melakukan strategi perawatan diri berupa: 

  • Mencuci rambut dan bulu matasetiap hari dengan sampo ringan.
  • Gunakan pembersih pada wajah Anda dua kali sehari.
  • Hindari produk perawatan pribadi berbahan dasar minyak/berminyak.
  • Eksfoliasi secara teratur untuk menghilangkan sel-sel mati.
  • Sebisa mungkin hindari menggaruk atau menggosok wajah Anda

Opsi Tanpa Resep

Alternatif lainnya yang bisa dilakukan yaitu menggunakan obat tanpa resep alias secara alami berupa:

  • Minyak pohon teh : Perawatan terbaik secara keseluruhan, menurut penelitian tahun 2020.
  • Permetrin topikal : Dapat mengurangi jumlah tungau bila digunakan selama dua minggu 10.
  • Tisu Cliradex : Mengandung 4-Terpineol, komponen kunci minyak pohon teh; gunakan di sekitar mata selama enam hingga delapan minggu.

Demikianlah pembahasan mengenai tungau demodex, hewan mikro yang umumnya terdapat pada kulit wajah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan ya.