Keren! Beli Ferarri Kini Bisa Pakai Bitcoin, Tertarik Untuk Membelinya?

Bagi anda yang memiliki bitcoin, sepertinya patut berbangga. Pasalnya, kini dengan bitcoin anda sudah dapat membeli satu jenis mobil yang cukup mewah yaitu Ferarri. Dahulu Ferrari terkenal sebagai pemain yang sangat hati-hati dalam bisnis otomotif. Ia salah satu produsen mobil yang memiliki kebijakan ketat, terutama dalam hal pembelian mobil Ferrari dengan bermatakan bitcoin. 

Hanya Tersedia di Amerika dan Eropa

Namun, sekarang ini, hal tersebut akan tampak berubah. Mereka menerima pembayaran dengan mata uang kripto untuk pembelian mobil mereka di Amerika Serikat. Mereka juga akan memperluas skema tersebut ke Eropa menyusul permintaan dari pelanggan kaya, kata kepala pemasaran dan komersial Ferrari kepada Reuters.

Sebab, pasar terbesar Ferrari saat ini adalah Eropa, Timur Tengah, dan Eropa (EMEA) yang menyumbang 46 persen dari total pengiriman unit mobil sepanjang semester pertama 2023. Oleh karena itulah, keputusan ini dapat dipastikan bukan langkah yang sembarangan.

“Ketertarikan terhadap AS dan Eropa sama, kami tidak melihat perbedaan besar,” kata Galliera.

Selain bitcoin, produsen mobil asal Italia itu juga berencana akan menerima pembayaran dalam bentuk ethereum, dan USDC. Transaksi ini akan dikelola oleh BitPay sebagai perantara. BitPay akan mengonversi pembayaran kripto menjadi uang mata uang konvensional dan juga memastikan bawah mata uang digital tersebut tidak berkaitan dalam kegiatan ilegal atau digunakan untuk menghindari pembayaran pajak.

Mengutip dari laman situs Reuters, Chief Marketing dan Commercial Officer Ferrari, Enrico Galliera mengatakan bahwa menggunakan mata uang kripto adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh penggunaan uang kertas konvensional. 

Langkah ini juga merupakan upaya untuk mengurangi jejak karbon melalui penggunaan perangkat lunak baru dan sumber energi terbarukan yang lebih besar.

“Target kami untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030 di seluruh rantai nilai kami sudah terkonfirmasi,” kata Galliera dalam sebuah wawancara yang dilansir Reuters.

Galliera juga mengatakan keputusan ini diambil sebagai respons terhadap permintaan dari pasar dan dealer, karena banyak pelanggan mereka telah berinvestasi dalam mata uang kripto. Dia juga menekankan bahwa sebagian besar dealer Ferrari di AS telah menerima atau akan menyetujui skema tersebut.

“Beberapa di antaranya adalah investor muda yang membangun kekayaan mereka melalui mata uang kripto. Beberapa lainnya adalah investor yang lebih tradisional, yang ingin mendiversifikasi portofolionya,” ujar Galliera.

“Ini akan membantu kami terhubung dengan orang-orang yang belum tentu merupakan klien kami namun mungkin mampu membeli Ferrari,” ucapnya dengan optimis.

Amerika Serikat merupakan salah satu pasar terbesar bagi Ferrari. Meskipun dampak dari penerimaan mata uang ini sulit untuk diprediksi secara pasti, langkah ini menunjukkan bahwa industri otomotif terus beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman.

Harga Ferarri Akan Tetap Sama

Bicara harga, Galliera menjelaskan bahwa harga mobil Ferrari akan tetap sama, tidak ada perubahan terlepas dari jenis pembayaran yang dipilih konsumen. Contohnya, Ferrari termurah saat ini, yaitu model Roma dengan harga $225.000 atau sekitar Rp 3,5 Miliar, akan tetap memiliki harga yang sama, bahkan jika pembeli memilih untuk membayar dengan mata uang kripto.

“Harga tidak akan berubah, tidak ada biaya, tidak ada biaya tambahan jika Anda membayar melalui mata uang bitcoin ataupun kripto,” jelasnya.

Tidak disebutkan berapa banyak mobil yang diharapkan Ferrari untuk dijual melalui crypto. Dia mengatakan portofolio pesanan perusahaan masih kuat dan sudah full booked hingga 2025, tetapi perusahaan ingin menguji perluasan ini.

Ferrari bukanlah yang pertama dalam hal ini. Sebelumnya, beberapa dealer otomotif seperti BMW, Tesla dan Lamborghini telah menerima mata uang kripto sebagai bentuk pembayaran untuk pembelian mobil-mobil mereka. Meski begitu, pada awalnya perusahaan-perusahaan blue-chip ini menghindari mata uang kripto karena fluktuasi harga bitcoin dan token lain dianggap tidak cocok untuk keperluan perdagangan.

Baca Juga:  Ini 10 Komoditas Ekspor Indonesia yang Paling dicari di Dunia