Fine dining merupakan sebuah restoran yang menawarkan pengalaman bersantap yang lebih mewah nan berkelas kepada pelanggan. Konsep mewah ini tidak hanya berupa interior restoran saja, melainkan memadukan peralatan makan yang digunakan, pelayanan kepada pelanggan hingga jenis hidangan yang disajikan.
Umumnya, restoran fine dining menawarkan set menu makanan yang lengkap. Rangkaian makanan ini disajikan mulai dari hidangan pembuka hingga penutup. Isi menu pun tidak selalu sama. Ada yang terdiri dari tiga, enam, delapan, hingga 12 hidangan. Selain itu, koki restoran fine dining juga terbilang berbeda dengan yang lainnya, yang mana menyajikan koki profesional di bidangnya sehingga mampu menyuguhkan rangkaian hidangan yang lengkap dan lezat.
Lantas, apa-apa saja hidangan fine dining tersebut? Kali ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal 12 istilah hidangan fine dining. Simak ulasannya!
1. Hors d’oeuvres
Hors d’oeuvres adalah hidangan fine dining pertama yang akan diberikan pada tamu. Hors d’oeuvres biasanya berupa makanan ringan yang bisa dipegang langsung dengan tangan. Adapun contoh dari menu hors d’oeuvres sendiri ialah gorengan, keripik, atau roti panggang yang berukuran kecil.
2. Amuse-bouche
Pernahkah anda mendengar kata amuse-bouche? Ini merupakan bahasa Perancis yang artinya menyenangkan mulut. Menu ini disajikan langsung oleh koki restoran sebagai pelengkap. Secara umum, amuse-bouche berfungsi merangsang nafsu makan para tamu untuk menyantap hidangan selanjutnya. Beberapa sajian amuse-bouche adalah keripik ubi dengan tambahan keju atau sup kacang yang disajikan dalam cangkir espreso.
3. Sup
Hidangan menu selanjutnya ada sup. Sup ini biasanya berupa sup dingin untuk mencegah tamu merasa kenyang lebih cepat. Contoh menu sup di antaranya adalah sup labu, sup kacang, dan sup melon dengan tambahan basil didalamnya.
4. Appetizer atau Hidangan Pembuka
Appetizer diambil dari kata appetite dalam bahasa Inggris yang berarti nafsu makan. Makanan pembuka ini memang ditujukan untuk merangsang nafsu makan dan disajikan sebelum tamu menikmati hidangan yang lainnya. Umumnya, appetizer disajikan dalam porsi yang kecil berkisar antara satu hingga dua gigitan atau bitesize.
Hidangan ini juga dapat disajikan dalam keadaan panas maupun dingin dengan bobot per porsinya sekitar 50-100 gram. Contoh appetizer adalah brokoli dengan acar bawang, jamur dengan remah roti, dan manisan wortel madu, risoles, kroket dan sebagainya.
5. Salad
Beberapa negara di Eropa secara umum menyajikan salad sebelum dan sesudah hidangan utama. Salad terbuat dari aneka sayuran mentah dengan tambahan saus beraroma yang dapat menambah selera makan. Contoh menu salad di antaranya adalah garden salad, thai salad, dan greek salad.
6. Ikan
Berikutnya adalah hidangan makanan fine dining berupa Ikan. Ikan termasuk salah satu bahan makanan tinggi protein yang masuk dalam urutan menu di restoran fine dining. Ikan akan diolah menjadi menu lezat yang disajikan pada tamu sebelum hidangan utamanya tiba. Beberapa contoh menu ikan di restoran fine dining adalah ikan salmon panggang, ikan nila dengan bawang putih, dan ikan trout renyah.
7. First Main Course
Sesuai dengan namanya, first main course adalah hidangan utama pertama yang bertujuan mengenyangkan para tamu atau pelanggan. First main course atau menu utama ini bisa berupa olahan daging putih, seperti ayam, bebek, atau kalkun. Contoh hidangannya adalah ayam basil pedas, bebek panggang, dan kalkun goreng dengan madu.
8. Palate cleanser
Disajikan setelah menu utama untuk menghilangkan sisa rasa dari dalam mulut sebelum menyantap hidangan berikutnya. Palate cleanser biasanya berupa sorbet atau perasan air lemon.
9. Second Main Course
Setelah palate cleanser, para tamu atau pelanggan akan diberikan second main course. Ini merupakan hidangan menu utama kedua yang disajikan dengan porsi paling banyak dan padat. Hidangan utama kedua ini biasanya meliputi berbagai komposisi berupa hewani, sayuran, garniture atau kentang, dan saus.
Komposisi hewani sendiri dapat berasal dari berbagai jenis, seperti steik, daging rusa, daging premium hingga hidangan laut. Sementara sayuran yang dihidangkan merupakan sayuran kontinental, seperti brokoli, bunga kol, buncis, asparagus dengan porsi 75 gram. Sedangkan komposisi karbohidrat sendiri, selain kentang, juga terdapat pilihan berupa pasta dan nasi menyesuaikan komponen lainnya.
10. Keju
Selanjutnya, ada menu khusus dari berbagai tekstur dan rasa keju, seperti keju tua, lunak, keras, dan blue cheese yang disajikan dengan beberapa pendamping. Pendamping hidangan ini adalah selai, mustard, bawang karamel, manisan kacang, dan pistachio.
11. Dessert atau Hidangan Penutup
Hidangan penutup alias dessert dikenal sebagai makanan pencuci mulut karena fungsinya untuk menghilangkan aroma atau rasa amis dari hidangan sebelumnya. Jenis hidangan ini biasa disajikan dengan cita rasa yang manis dan menyegarkan. Dessert juga hadir dalam dua bentuk, yaitu cold dessert dan hot dessert. Cold dessert disajikan dalam keadaan dingin dengan suhu 10-15 derajat celcius, seperti puding, es krim, pai buah, dan lainnya.
Sementara hot dessert disajikan dalam temperatur panas atau hangat dengan suhu sekitar 60 derajat celcius. Bentuknya dapat berupa pancake, banana flambe, souffle, dan apple pie.
12. Mignardise
Terakhir, terdapat hidangan berupa mignardise atau istilah yang digunakan untuk makanan penutup atau kue kering berukuran kecil. Mignardise bisanya disajikan dengan teh atau kopi. Beberapa contoh sajian ini adalah biskuit mentega, potongan cokelat, dan macaron.
Demikianlah informasi tentang 12 istilah hidangan fine dining untuk anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda ya. Selamat mencoba!
