Susu Soya Memang Nikmat, Namun Tidak Aman Untuk Janin

Medan, Kovermagz – Kehamilan sudah pasti harus membutuhkan perhatian yang khusus, terutama dalam pemenuhan gizi. Pola konsumsi patut untuk diperhatikan untuk mendukung perkembangan janin yang sempurna. Sebagian orang awam mengkonsumsi susu kedelai karena selain rasanya enak, juga baik untuk perkembangan janin karena kandungan proteinnya sama dengan susu sapi. Ya, banyak orang beranggapan susu soya adalah alternatif yang baik untuk sebagian ibu hamil yang tidak menyukai meminum susu sapi.

Kandungan asam folat dalam susu kedelaI diketahui dapat membantu perkembangan sistem saraf pada bayi selain daripada kandungan dari beberapa vitamin di dalamnya yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh ibu hamil.

Susu kedelai juga dapat mengontrol kadar gula dalam darah ibu hamil seperti tertulis dalam sebuah studi pada tahun 2015 yang berjudul The Effect of Soy Intake on Metabolic Profiles of Women With Gestational Diabetes Mellitus meneliti partisipan yang mengonsumsi 50 gram kacang kedelai setiap hari setelah minggu ke-26 kehamilan. Namun, mengkonsumsi susu soya ini saat kehamilan ternyata tidak dianjurkan oleh cukup banyak dokter kandungan. Beberapa studi dalam bidang neuroendokrinologi menyimpulkan bahwa kelainan genital bisa terjadi pada bayi setelah dilahirkan. 

Efek Samping Pada Bayi

Hormon perempuan pada aliran darah bayi laki-laki berpotensi menyebabkan berkembangnya masalah serius pada saat anak laki-laki tersebut di fase pubertas. Selama beberapa bulan pertama, bayi laki-laki memiliki tingkat testosteron yang bisa sama tingginya seperti pria dewasa. Tingginya testosteron ini untuk mempersiapkan sistem hormon bayi laki-laki untuk pubertas, yakni untuk perkembangan normal organ seksual dan juga pola perilaku laki-laki dan tidak hanya itu hal ini juga dapat meningkatkan resiko lebih tinggi terkena kanker prostat nantinya ketika dewasa. 

Sedangkan untuk bayi perempuan yang diberi susu kedelai bisa mengalami dampak hormon yang negatif sejak awal terpapar. Di sebuah penelitian yang dilakukan pada hampir 3000 wanita, wanita yang teridentifikasi diberi susu kedelai saat bayi mengalami 25 persen peningkatan risiko menarche (menstruasi pertama) terutama di awal masa kanak-kanak. Perkembangan seksual dini pada wanita bisa jadi masalah serius pada sistem reproduksi nantinya, seperti masalah kesuburan dan kanker payudara.

Tidak hanya pada saat dikandungan, mengkonsumsi susu kedelai juga kurang disarankan untuk bayi yang sudah lahir karena mengandung protein yang sangat tinggi, seperti Inhibitor Tripsin. Walaupun proses industri susu kedelai menonaktifkan kebanyakan inhibitor tripsin, sayangnya, beberapa inhibitor tripsin tetap ada dan bahkan dalam jumlah sedikit ditemukan dapat mencegah pertumbuhan normal.

Baca Juga:  Catat! 5 Panduan Olahraga untuk Penderita Asam Urat