
Handphone atau yang sering kita sebut ponsel sudah menjadi kebutuhan primer bagi banyak orang. Pasalnya di era digital saat ini, smartphone dan internet ialah bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia. Banyak kegiatan sehari-hari yang dilakukan membutuhkan alat pintar ini.
Ada banyak orang yang menggunakannya sebagai media komunikasi, hiburan, belanja, informasi, dan sebagainya. Khususnya di Indonesia, ponsel menjadi salah satu alat yang pengunaannya sangat tinggi.
Menariknya, warganet Indonesia dinobatkan sebagai pengguna internet yang paling lama menghabiskan waktu untuk main HP pada 2022. Menurut laporan “State of Mobile 2023” yang dipublikasi oleh firma riset pasar aplikasi data.ai, orang Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 5,7 jam per harinya menggunakan ponsel.
Meski gawai memiliki banyak kegunaan, Sobat KoverMagz wajib ingat bahwa penggunaan ponsel atau HP yang berlebihan juga tidak . Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah ketergantungan atau kecanduan menggunakan ponsel yang menyebabkan gangguan kesehatan, baik mental maupun fisik.
Para ilmuwan juga sudah melakukan penelitian terkait ketergantungan akan HP yang ekstrem yang mereka namai dengan Nomophobia. kelainan Nomophobia sendiri mewakili ketakutan tidak masuk akal yang seseorang rasakan jika jauh atau tanpa ponsel.
Pernahkah Anda mengalami atau melihat seseorang yang sulit lepas dari ponsel. Bahkan dalam aktivitas lainnya, seperti makan, mengobrol, atau ketika beristirahat seorang tersebut masih menggunakan HP. Bisa saja orang tersebut mengalami Nomophobia. Untuk lebih yakin mengenal kelainan nomophobia, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Nomophobia?
Nomophobia mewakili ketakutan irasional tanpa ponsel. Istilah ini hadir pertama kali pada tahun 2009 di Inggris dan berasal dari bahasa Inggris, yakni no mobile phone phobia. Kelainan ini sendiri umumnya berawal dari kecanduan ponsel. Ketika seseorang mengalami nomophobia, ia akan terus-menerus khawatir setiap kali tidak bisa menggunakan atau mengecek ponselnya, Kawula Muda.
Melansir Iberdola, studi Real Time YouGov pada tahun 2019 menemukan bahwa 44% orang Inggris yang disurvei merasa takut jika mereka tidak dapat menggunakan ponsel untuk “tetap berhubungan” dengan lingkaran mereka.
Nomophobia kemungkinan besar muncul karena adanya keinginan untuk selalu mengecek pekerjaan dari ponsel atau mengalami FOMO atau fear of missing out, yaitu kekhawatiran berlebih saat tidak mengetahui informasi atau berita terkini.
Nomophobia juga bisa muncul karena perasaan takut kesepian atau takut kehilangan orang lain jika tidak saling terhubung secara terus-menerus melalui HP. Selain itu, Melansir dari Alodokter bahwa kehilangan HP pada masa lampau yang traumatis juga bisa memicu Nomophobia. Seseorang akan merasa takut akan terulang kembali.
Gejala Nomophobia
Setelah memahami pengertian nomophobia, berikutnya perlu Anda ketahui beberapa gejala nomophobia yang bisa terjadi pada seseorang ketika tidak sedang mengakses ponsel pintar. Secara umum, berikut kecenderungan perilaku atau gejala nomophobia yang dapat terjadi :
- Merasa tidak nyaman tanpa akses informasi secara terus-menerus melalui smartphone atau ponsel pintar.
- Merasakan gugup atau cemas ketika tidak bisa mendapatkan berita atau informasi melalui ponsel pintar yang sehari-hari Ia gunakan.
- Merasa takut dan tidak ingin baterai ponsel pintar cepat habis. Sehingga melakukan berbagai cara agar baterai bisa kembali terisi dan bisa kembali gunakan .
- Jika tidak memiliki sinyal data dan tidak terhubung dengan WiFi, maka seseorang akan memeriksa setiap waktu sudah bisa mendapatkan sinyal atau terhubung jaringan WiFi atau belum.
- Merasa cemas ketika tidak mengakses ponsel pintar atau tidak terhubung dengan koneksi, karena menganggap identitas online sendiri hilang.
Cara Mengatasi Nomophobia
simak cara mengatasi Nomophobia yang kami rangkum dari berbagai sumber termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
- Hilangkan aplikasi yang tidak terlalu penting seperti game
- Jangan gunakan HP ketika makan, mengobrol, dan berbagi waktu luang dengan orang lain.
- Nonaktifkan notifikasi
- Tetapkan waktu khusus untuk menggunakan HP dan kurangi waktu penggunaan dengan menghitung screen time
- Jangan gunakan ponsel sebagai alarm, gunakan jam atau alat lain untuk alarm
- Tidak membawanya ke kamar tidur
- Sesekali terapkan waktu untuk berjalan santai tanpa HP, hal ini akan mengurangi destruksi yang Anda rasakan ketika membawa HP dalam kegiatan sehari-hari