Masih Muda, Ulfah Aulia Batubara Sang Peragawati yang Membanggakan

Ulfah Aulia Batubara atau yang sering dipanggil Ulfah adalah wanita asal Medan berparas cantik dan berbakat, kelahiran 29 Juli 1999. Dengan hobi sepak bola, ia sungguh tak menyangka akan menjadi seorang model karena tidak memiliki basic sebagai model.
“Dulu itu aku tomboy, hobi main bola kaki, bola basket, dan garang banget kalau di sekolah, sampai kalau ada orang yang gangguin, aku langsung marah. Jadi memang sungguh diluar ekspektasi saya,” ungkapnya.


Wanita yang masih berusia 19 tahun ini mengungkapkan pada mulanya ia adalah seorang wanita yang mudah terpancing emosi, untuk meminimalisir sifat maskulinnya tersebut, ia mulai terjun ke dunia modelling. Akhirnya Ulfah pun menggeluti dunia permodelan yang dulunya tidak ia minati.

“Memang awalnya saya dimasukin ke modelling supaya jadi cewek, apalagi saya anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara. Nah, jadi lah perempuan,” ucapnya lagi dengan penuh gelak tawa.

Dari seorang wanita ‘tomboy’ sampai bisa menjadi model, Ulfah mengatakan bahwa awal karirnya sebagai model sungguh
berat, namun karena dorongan orang tua, ia pun berhasil mendalaminya. Ulfah yang tergolong pendatang baru mencoba peruntungannya dengan mengikuti festival model pada Februari 2015. Dari sanalah perjalanan karirnya dimulai.

“Awalnya memang coba-coba, karena kata mentor coba ajalah. Saat itu aku masuk melalui kategori umum, bukan
melalui kategori pemula. Jadi, memang enggak menyangka bisa masuk kategori umum, karena memang awalnya coba-coba. Di sana juga belajar tanya jawab dan public speaking. Aku enggak berharap menang. Alhamdulillah, untuk pertama kalinya aku langsung juara satu,” ucapnya terharu.

Juarai Banyak Kompetisi

Wanita yang dulunya memiliki sifat tempramen ini, berhasil merebut hati juri dengan meraih juara 1 kategori umum di festival tahunan pada Februari 2015 tersebut. Walaupun ia masih tergolong pendatang baru, namun prestasi yang sungguh membanggakan itu berhasil menggetarkan hatinya untuk lebih menggeluti permodelan sehingga ia pun lebih bersemangat.

“Memang tak menyangka bisa dapat juara 1, karena aku masih pemula. Setelah menjuarai Festival bulan Februari itu, aku menang sebagai Quenn Medan International Festival. Pada saat itu, ada juga yang tidak terima, karena saya ngalahin para model senior,” ucapnya lagi.

Setelah menjuarai kedua festival tersebut, ia juga didaulat sebagai Ambassador Waspada Online, hingga menjadi juara pertama Indonesia Top Model mewakili Sumatera Utara. Saat diwawancarai oleh Kover Magazine, wanita yang menyukai olahraga basket ini mengungkapkan karir model yang ia tekuni sungguh di luar perkiraan, apalagi sampai bisa menjadi juara 1 Indonesia Top Model, karena selain seleksi yang ketat, penilaian dari berbagai aspek juga diperhitungkan seperti pengetahuan umum, catwalk, bakat, make up dan busana.

Sebelum menjuarai Indonesia Top Model, wanita berparas cantik ini juga pernah mengikuti perlombaan model seperti Jaka Dara Pelajar di SMA Negeri 2 Medan pada tahun 2015 dengan prestasi juara 1 tingkat pelajar. Secara tidak langsung, kemenangan Ulfah di berbagai kompetisi membuktikan bahwa ia memiliki bakat di dunia modelling.

Duta Anti Narkoba

Selain menggeluti dunia permodelan, wanita asli Medan ini, juga aktif mengkampanyekan bahaya narkoba dengan ikut serta sebagai Duta Anti Narkoba Provinsi Sumatera Utara. Ia pun pernah mengunjungi panti rehabilitasi yang berada di Lubuk Pakam. Dalam kunjungannya tersebut, ia memberi motivasi kepada para pecandu narkoba untuk segera meninggalkan barang haram tersebut. Ulfah bahkan sempat bercengkrama dan bercanda bersama kepada para pecandu narkoba tersebut agar mereka tetap semangat menjalani hidup dan segera pulih.

“Awal menjadi Duta Anti Narkoba karena pihak penyelenggara Indonesia Top Model bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), dan terpilihlah aku. Dari situ aku mengerti, bagaimana narkoba itu merusak masa depan manusia.
Sebelumnya, aku juga berkunjung ke Lapas Tanjung Gusta untuk mensosialisasikan bahaya narkoba dan mengedukasi para tahanan. Karena sejujurnya, bagi para pecandu memang susah untuk melupakan narkoba, namun dengan sosialisasi dan edukasi semoga para tahanan bisa menjauh dari narkoba dan tidak menggunakannya lagi,” ucapnya.

Sembari menjalankan aktivitasnya sebagai Duta Anti Narkoba, Ulfah pun mengikuti karantina babak final Indonesia Top Model di Jakarta mewakili Sumatera Utara. Karena baru pertama kali ke Jakarta, Ulfah murni harus belajar mandiri dan beradaptasi. Ulfah sempat merasa minder, karena rata-rata model yang ikut serta di Indonesia Top Model adalah model senior, sedangkan ia masih ‘seumur jagung’ berkarir di dunia permodelan Indonesia.

Pada saat mengikuti perlombaan nasional tersebut, ia banyak menerima rumor negatif bahkan sempat beredar kabar bahwa ia sudah bertunangan. Seperti yang diketahui dalam regulasi kompetisi model, kontestan dilarang memiliki ikatan pertunangan atau pernikahan. Namun, ‘kabar burung’ itu akhirnya pupus, karena memang ia terbukti tidak seperti yang diberitakan.

“Waktu di Jakarta sempat juga diremehkan oleh kontestan lain, karena saya yang paling muda. Terus saya juga pernah digosipkan sudah bertunangan, padahal regulasi di Indonesia Top Model, kontestan tidak boleh terikat pertunangan atau pernikahan. Sewaktu itu saya terkejut, karena pacar saja enggak punya apalagi tunangan,” ceritanya sembari tertawa.

Tak hanya itu, Ulfah juga sempat diterpa kabar miring sebagai anak seorang bupati sehingga mendapat jalur khusus dalam memuluskan perjalanannya di dunia modelling. Ulfah yang hanya anak dari seorang pekerja kontraktor menepis kabar
tersebut dan membuktikan bahwa ia tidak mendapat bantuan dari pejabat dalam karir modelnya.
Meskipun pengetahuan seputar dunia model masih minim, namun dengan tekad yang kuat, ia ternyata berhasil memenangkan beberapa perlombaan model hingga akhirnya meraih juara 1 Indonesia Top Model 2015 mewakili Sumatera Utara dan maju ke babak final di Jakarta.

Belum puas dengan apa yang sudah diraihnya, Ulfah pun menantang dirinya dengan mengikuti Puteri Indonesia 2015. Lagi-lagi hasilnya cukup memuaskan yakni menyandang Top 5 se-Sumatera Utara dengan usia kala itu yang masih 16 tahun. Padahal aturan yang ditetapkan untuk mengikuti kontes kecantikan Puteri Indonesia adalah minimal berumur 18 tahun. Namun, ia sudah diperbolehkan untuk mengikuti ajang tersebut. Hal ini sungguh diluar ekspektasinya. Ulfah pun terus mengasah kemampuannya dalam dunia permodelan.

Penulis: Frengki Hermanto Marbun
Fotografer: Vicky Siregar

Baca Juga:  Perbedaan Lip Oil dan Lip Balm yang Jarang diketahui