Kabar duka datang menyelimuti dunia sepak bola. Tepat pada Sabtu, 21 Oktober 2023 dini hari waktu Inggris, sang legenda sepakbola dunia Manchester United dan Timnas Inggris, yakni Sir Bobby Charlton tutup usia. Kabar itu disampaikan langsung oleh pihak keluarga dan juga Manchester United.
”Dengan sangat sedih kami menyampaikan berita bahwa Sir Bobby meninggal dunia dengan damai pada Sabtu dini hari. Dia dikelilingi oleh keluarganya.
Pihak keluarga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua orang yang telah berkontribusi dalam perawatannya dan kepada banyak orang yang mencintai dan mendukungnya. Kami meminta privasi keluarga dihormati saat ini,” demikian bunyi keterangan resmi dari keluarga Bobby.
“Manchester United berduka atas meninggalnya Sir Bobby Charlton, salah satu pemain terhebat dan paling dicintai dalam sejarah klub ini,” bunyi pernyataan resmi Manchester United.
“Sir Bobby adalah pahlawan bagi jutaan orang, tidak hanya di Manchester, atau Inggris, tapi dimanapun sepak bola dimainkan di seluruh dunia.”
“Dia dikagumi karena sportivitas dan integritasnya serta kualitasnya yang luar biasa sebagai pesepak bola. Sir Bobby Charlton akan selalu dikenang sebagai raksasa dalam permainan ini,” lanjut pernyataan resmi Tim Setan Merah.
Klub, Fans hingga Pangeran William Turut Kehilangan
Pria kelahiran Ashington, 11 Oktober 1937 itu, diketahui menghembus nafas terakhirnya di usia 86 tahun tepat sekitar seminggu setelah merayakan ulang tahunnya. Ia merupakan salah satu pesepakbola terbaik yang dimiliki Inggris dan Manchester United sepanjang masa.
Kini kepergiannya tentu menorehkan duka dan luka yang mendalam. Tidak hanya bagi keluarga namun juga bagi tim Manchester United dan Tim Nasional Inggris tersebut. Berbagai kalangan termasuk sederet klub sepak bola turut menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian sang legenda tersebut.
“Dengan berat hati kami mengetahui meninggalnya Sir Bobby Charlton,” tulis akun resmi Timnas Inggris.
“Sebagai bagian integral dari kampanye kemenangan kami di Piala Dunia FIFA 1966, Sir Bobby mencatatkan 106 caps dan mencetak 49 gol untuk #ThreeLions. Legenda sejati dari permainan kami. Kami tidak akan pernah melupakan Anda, Sir Bobby,” tutup pernyataannya.
“Semua orang di Chelsea Football Club turut berduka cita atas kabar meninggalnya Sir Bobby Charlton. Pikiran dan doa kami bersama seluruh keluarga, teman, dan orang-orang di Manchester United di masa sulit ini,” tulis Chelsea.
“Kami di FC Barcelona ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga dan teman Sir Bobby Charlton, legenda Manchester United dan sepak bola dunia. Beristirahatlah dalam damai,” tulis Barcelona.
“Saya pikir dia melambangkan Manchester United. Salah satu pemain terhebat sepanjang masa, rendah hati, ramah dan berkelas,” ungkap Ryan Giggs.
“Sir Bobby melambangkan segala sesuatu yang baik tentang permainan sepak bola. Permainan yang adil, rasa hormat dan kesetiaan sejati,” tulis Michel Platini.
“Sir Bobby Charlton. Juara Divisi Pertama. Juara Eropa. Kejuaraan Dunia. Seorang gentleman. Legenda. Sosok sejati yang hebat sejati dan akan dikenang selamanya. Terima kasih, Sir Bobby,” kata pewaris takhta Inggris ( Pangeran William) yang dikenal sebagai penggemar sepak bola ini.
“Sir Bobby adalah alasan diriku mendapatkan kesempatan bermain untuk Manchester United…),” tulis David Beckham di kolom caption pada unggahan Sabtu (21/10/2023).
Menderita Demensia
Sebelum meninggal, Charlton didiagnosa menderita demensia pada 2020. Itu adalah suatu kondisi menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang yang terjadi pada orang lanjut usia. Ia meninggalkan istri tercinta, Nyonya Norma, dan dua orang anak, Suzanne dan Andrea.
Biografi dan Pencapaian Prestasi Sir Bobby Charlton
Charlton lahir pada 11 Oktober 1937 di Ashington. Yakni sebuah kota kecil yang terletak di belahan utara Inggris. Ia bergabung dengan Akademi Manchester United sejak usia 15 tahun. Bakat besar Charlton tercium oleh pemandu bakat MU saat itu yang bernama Joe Armstrong. Charlton kemudian terkenal sebagai bagian dari ”Bocah-bocah Busby” atau ”The Busby Babes”, para pemain muda MU yang dididik oleh Busby.
Saat itu, Busby tergolong manajer yang berani karena mengandalkan para pemain muda untuk memperkuat MU. Meski punya bakat besar, asisten pelatih Busby, Bert Whalley dan Jimmy Murphy, mengakui melatih Charlton bukanlah perkara yang mudah.
Charlton pun tetap harus bekerja keras untuk tampil mengesankan tim pelatih. Murphy menilai Charlton adalah ”anak baik yang tidak akan pernah ingin ditemuinya”.
”Dia penuh dengan bakat, tetapi Bobby adalah salah satu murid tersulit yang pernah saya latih. Bahkan pada usia 15 tahun, dia memiliki kaki kiri yang sangat hebat. Namun, dia terus mengirim bola-bola panjang yang menakjubkan ke area sayap dan berdiri diam,” ujar Murphy dikutip dari The Times.
Menyadari bakat besar tidak akan cukup bila tak diimbangi pemahaman terhadap rencana permainan, Murphy dan Whalley pun akhirnya memaksa Charlton menambah jam latihan di saat pemain lainnya sedang libur.
Mengalami Insiden Munich 1958
Berkat tekad dan usahanya, pemain yang bisanya beroperasi sebagai gelandang dan penyerang ini pun akhirnya mampu menembus tim utama Manchester United pada 1956. Namun sayangnya, di awal kariernya, Charlton mengalami tragedi mengerikan yakni Munich Air Disaster pada awal 1958.
Kala itu, pesawat yang mengangkut pasukan Manchester United dari Bandara Zemun, Serbia, mampir ke Munchen (Munich) untuk mengisi bahan bakar. Namun, saat terbang untuk kembali ke Inggris, pesawat tersebut mengalami kecelakaan.
Total 23 orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut, delapan di antaranya pemain Manchester United. Dari total 8 pemain lain yang selamat, dua di antaranya yakni Johnny Berry dan Jackie Blanchflower mengalami cedera parah dan tak melanjutkan karier sepak bolanya. Sedangkan Charlton memilih meneruskan karier di sepak bola dan mencapai masa kejayaan.
Karir Sepanjang Sejarah
Sepanjang kariernya, Charlton telah menyumbang 3 trofi Liga Inggris (First Division, sebelum Premier League) pada 1956-1957, 1964-1965, dan 1966-1967.Ia juga mempersembahkan satu gelar Piala Champions 1967-1968 kala mengalahkan Benfica di partai final.
Dia menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol, gol pembuka dan penutup, untuk memastikan gelar juara untuk Manchester United. Gelar Piala/Liga Champions itu sekaligus menandai 10 tahun tragedi Munchen menimpa tim beralias Setan Merah tersebut.
Pada tahun yang sama, Bobby Charlton menyabet gelar Ballon d’Or alias Pemain Terbaik Dunia. Di level tim nasional, Charlton sukses mengantar Inggris menjadi juara Piala Dunia 1966 saat menjadi tuan rumah. Menantang Jerman Barat di partai final, Inggris menang dramatis 4-2 lewat babak tambahan usai imbang 2-2 di waktu normal.
Capaian itu membuat perjalanan Charlton “komplit” sebagai pemain karena telah memenangi Piala Champions, Piala Dunia, dan Pemain Terbaik Dunia. Pasalnya, hingga kini, hanya ada Sembilan pemain yang dapat mencapai prestasi itu. Terbaru adalah Lionel Messi usai membawa timnas Argentina juara Piala Dunia 2022.
Mendapat Gelar Kehormatan dari Ratu Inggris
Atas jasa dan dedikasinya untuk sepakbola, Bobby Charlton mendapat gelar kehormatan “Knight of Bachelor” dari Ratu Inggris.
Sebelum itu, Bobby Charlton sudah mendapat penghargaan Officer of the Most Excellent Order of the British Empire (OBE) pada 1969 dan Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (CBE) 1974.
Pada 2016, untuk menghargai jasa-jasa Charlton, Manchester United mengubah nama Tribune Selatan Stadion Old Trafford dengan nama Sir Bobby Charlton Stand. Kontribusinya bagi klub membuat Charlton diabadikan bersama Denis Law dan George Best melalui patung Holy Trinity di luar Old Trafford.
Kini, bakat besar dari sang legenda sepak bola itu telah pergi selamanya. Perjuangan dan kisahnya menjadi teladan bagi para pesepak bola masa kini untuk terus belajar arti kegigihan dan tidak mengenal kata menyerah.