Bakso merupakan salah satu makanan Indonesia yang terbilang sangat akrab. Sangking akrabnya, banyak yang mengira bila bakso adalah makanan asli Indonesia. Padahal tidaklah demikian. Bakso bukan makanan khas Indonesia.
Nah lantas dari manakah bakso berasal? Tentunya penasaran bukan? Kali ini, tim kovermagz akan membeberkan beberapa fakta tentang bakso yang wajib anda ketahui. Simak selengkapnya disini!.
Berasal dari Bahasa Hokkien
Tahukah Anda jika bakso ternyata bukan berasal dari bahasa Indonesia, loh. Melainkan dari bahasa Hokkien yakni bak-so. Bak-so dalam bahasa tersebut berarti ‘daging babi giling’. Makanan ini diketahui sudah ada di China sejak abad ke-17, tepatnya di akhir masa pemerintahan Dinasti Ming.
Sudah Ada Sejak Abad ke-17
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bak-so sudah ada di China sejak abad ke 17. Yakni pada akhir masa pemerintahan Dinasti Ming. Ini merupakan dinasti satu dari dua dinasti yang didirikan dari pemberontakan petani sepanjang sejarah Tiongkok.
Dinasti ini adalah dinasti bangsa Han yang terakhir memerintah setelah Dinasti Song. Pada tahun 1368, Zhu Yuanzhang berhasil mengusir bangsa Mongol kembali ke utara dan menghancurkan Dinasti Yuan yang mereka dirikan. Ia mendirikan dinasti Ming dengan ibu kotanya di Yingtian (sekarang Nanjing) sebelum putranya, Zhu Di, yang menjadi kaisar ke-3 memindahkan ibu kota ke Shuntian (sekarang Beijing). Yingtian kemudian berganti nama menjadi Nanjing (ibu kota selatan).
Punya Sejarah yang Mengharukan
Siapa sangka jika bakso memiliki sejarah yang mengharukan. Berdasarkan dari beberapa sumber, awal mula terciptanya bakso adalah berasal dari bakti seorang anak kepada ibunya. Anak itu bernama Meng Bo yang tinggal bersama ibunya yang sudah tua di daerah Fuzo, China.
Ia sangat ingin memasak daging kesukaan ibunya. Namun karena sudah tua, sang ibu tidak bisa mengunyah daging. Tak habis akal, ia pun mencoba membuat olahan daging yang lembut. Ia pun teringat mochi dan mulai mengolah bakso dengan cara menumbuk daging. Daging tadi Meng Bo bentuk bulat dan disajikan bersama kuah kaldu hangat.
Ternyata, bakso buatannya begitu lezat. Kisah dan resep bakso milik Meng Bo lantas langsung tersebar di seluruh penjuru China dan langsung digemari semua orang di sana kala itu.
Merupakan akulturasi masakan China dan Indonesia
Di Indonesia sendiri, bakso merupakan akulturasi masakan antara China dan Indonesia. Konon katanya, banyak pedagang serta imigran dari China yang kala itu datang ke Indonesia. Diperkirakan saat itulah bakso mulai dikenal di Indonesia. Karena mayoritas orang Indonesia beragama muslim, bahan utama bakso lalu diganti dengan daging sapi seperti yang kita kenal saat ini.
Selain daging sapi, daging ayam dan ikan kerap juga digunakan sebagai bahan utama membuat bakso. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa bakso juga mendapat pengaruh budaya Eropa yang dibawa oleh Belanda kala itu.
Perbedaan bakso Indonesia dengan bak-so China
Bakso Indonesia merupakan bakso yang terbuat dari daging sapi. Ciri khasnya adalah berwarna abu-abu dan berbentuk bulat. Sedangkan bak-so asli China terbuat dari bahan dasar babi. Ciri khas paling utama yang bisa dilihat adalah warnanya kecokelatan dan bentuknya tidak terlalu bulat layaknya bakso khas Indonesia.
Bak-so juga tidak terlalu kenyal seperti saat kita menikmati bakso dari Indonesia. Secara penyajian kedua hidangan ini juga berbeda. Bak-so tidak disajikan dengan kuah yang melimpah bahkan kadang kuah disajikan terpisah dengan mi.
Sementara itu bakso tersaji dengan berbagai macam pelengkap disertai kuah yang melimpah. Kuah bakso Indonesia juga terasa jauh lebih legit karena biasanya terbuat dari kaldu sapi yang dicampur dengan berbagai macam tulang sapi yang membuatnya makin terasa nendang.
Tinggi Kalori Melebihi Nasi
Sudah tahukah sobat kover bila bakso sangat tinggi kalori melebihi nasi loh. Satu butir bakso mengandung 196,9 kalori. Hal itu berarti kalori dalam bakso lebih tinggi dari 100 gr nasi putih dan setara dengan 95gr martabak telur.
Dalam semangkuk (250 ml) bakso daging tanpa kuah dan pelengkap, terdapat kalori sebesar 283 kkal atau setara dengan 3 – 4 bakso berukuran sedang. Lalu, jika bakso goreng, misalnya, dalam ukuran 35 gram (1 buah bakso), makanan ini memiliki kandungan 90 kkal (kilo kalori).
Jika dijumlahkan dalam satu mangkuk berisi 6 bakso, berarti kalori yang masuk ke dalam tubuh berjumlah 540 kkal, dalam satu kali makan. Sedangkan kapasitas kalori harian wanita berkisar 1600 hingga 2400 kkal sehari. Sementara pria 2000 hingga 3000 kkal.
Mendatangkan Berbagai Penyakit
Dibalik kenikmatan bakso, apabila Anda terlalu sering mengonsumsinya, terlebih tidak ada kandungan pengawetnya. Maka akan rentan mendatangkan berbagai penyakit. Mulai dari penyakit kolesterol, Hipertensi, Gangguan sistem saraf otak, gangguan jantung dan sebagainya. Ingat, didalam bakso terdapat kandungan bahan lain, misal vetchin atau MSG yang bisa menimbulkan dampak kesehatan.
Dapat Menyebabkan Kematian
Bakso yang dikonsumsi bersama cuka bisa menimbulkan kematian, loh! Hal ini karena bisa memperlambat aliran darah dan kerja jantung. Selain cuka, bakso yang di dalamnya ditambahkan bahan penyedap dan mengandung borak juga dapat merusak organ tubuh janin yang baru akan terbentuk dan menggagalkan pertumbuhan janin sehingga akan timbul hancurnya janin.
Dengan Menggunakan Gerobak
Salah satu ciri khas tukang bakso di Indonesia ialah menjual bakso dengan menggunakan gerobak. Kemudian, bakso tersebut disajikan dengan menggunakan mangkuk bercorak ayam jago.