Medan, KoverMagz – Bumbu yang mempunyai nama latin zanthoxylum acanthopodium adalah jenis bunga-bungaan di dalam keluarga citrus. Tumbuhan yang digunakan kulitnya ini juga ditemukan di banyak masakan di Asia Timur dan Selatan. Mereka sering menyebut sebagai szechuan peper. Di Sumatera Utara dikenal dengan sebutan “Merica Batak” atau lebih dikenal dengan nama “Andaliman”
Tak hanya untuk bumbu masakan, andaliman juga kerap digunakan sebagai komposisi pengobatan alternatif. Menurut beberapa tradisi, andaliman dinilai ampuh meredakan nyeri gigi dan mulut. Mengandung senyawa minyak atsiri dan alkaloid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan anti mikroba.
Di Medan sendiri Andaliman merupakan komoditas perkebunan yang memiliki aroma jeruk yang lembut namun “menggigit” sehingga menimbulkan sensasi kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada. Rasa kelu di lidah ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut. Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan telah memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah bernama andaliman ke Jerman untuk pertama kalinya. Khusus ekspor perdana andaliman ini, jumlahnya tak tanggung, sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT. Nilainya mencapai Rp 431 juta.
“Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto.
Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gerakan tiga kali lipat ekspor (gratieks) yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus Karantina Pertanian Belawan.
“Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan ‘karpet merah’ kami siapkan,” ujarnya.
Keberadaan andaliman di masakan Batak adalah aset warisan kuliner yang perlu terus digali, dilestarikan, disosialisaikan dan dipolulerkan. Karena ini adalah salah satu jejak sejarah perjalanan bumbu Indonesia dalam peta bumbu dunia.
Beberapa alasan yang juga membuat andaliman layak mendapat perhatian para chef profesional baik dalam maupun luar negeri ialah karena memiliki banyak sekali manfaat selain menjadi bumbu masakan, seperti :
1. Obat alternatif
Dari segi pengobatan alternatif, andaliman banyak digunakan untuk mengobati penyakit seperti sakit gigi, malaria, masalah tidur, luka terbuka, infeksi jamur, hingga batuk. Meski demikian, perlu diingat bahwa pengobatan alternatif masih perlu penelitian lebih jauh untuk membuktikan validitasnya.
2. Potensi mengatasi peradangan
Andaliman biasanya digunakan untuk mengatasi masalah nyeri pada mulut atau sakit gigi. Ini tak lepas dari manfaat analgesik andaliman yang dapat meredakan inflamasi.Dalam uji laboratorium terhadap tikus, suntikan Zanthoxylum selama 7 hari terbukti mengurangi peradangan dan menurunkan jumlah sel darah putih mereka. Namun masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat yang sama pada manusia.
3. Potensi mengatasi masalah pencernaan
Andaliman juga berpotensi mengatasi masalah pencernaan seperti diare, maag, hingga tukak lambung. Dalam uji laboratorium terhadap tikus, inflamasi dinding lambung yang diberi ekstrak batang dan akar andaliman terbukti membaik.
4. Potensi antibakteri dan antijamur
Olahan minyak esensial dari andaliman memiliki manfaat antibakteri melawan beberapa patogen penyebab penyakit serta organisme yang membuat makanan membusuk. Tak hanya itu, penelitian lain menemukan bahwa daun, buah, akar, dan kulit andaliman memiliki khasiat antijamur. Manfaat paling efektif diperoleh dari buah dan daunnya.
5. Aromaterapi alami
Andaliman yang merupakan bagian dari keluarga citrus memiliki aroma yang menenangkan. Di dalamnya, terdapat aroma citrus alami dari terpenes, beta-mycrene, limonene, cineol, dan citronella. Serupa seperti serai dan tanaman lain yang beraroma citrus, menghirupnya bisa meningkatkan mood serta menyegarkan.Andaliman mengandung alkaloid yang bisa menimbulkan reaksi fisiologis. Tak hanya itu, andaliman juga mengandung alkamide yang menyebabkan rasa kebas di mulut dan lidah. Ini mungkin yang menjadi alasan mengapa andaliman kerap digunakan untuk mengobati sakit gigi.Kemudian, kandungan dalam andaliman memberikan stimulasi yang bisa melebarkan pembuluh darah. Dengan demikian, sirkulasi darah pun menjadi lebih lancar.
Tetapi apabila dikonsmsi secara berlebihan dalam batas ketidak wajaran andaliman dapat mengakibatkan sejumlah efek samping, yaitu :
- Diare
- Mengantuk
- Detak jantung tak stabil
- Keluhan neuromuskular
- Kematian
- Kulit sensitif terhadap cahaya
Selain itu, andaliman juga bisa mempercepat proses cerna dan berpengaruh terhadap BAB. Beberapa orang mungkin merasakan manfaat untuk mencegah konstipasi, namun bagi yang pencernaannya bermasalah sebaiknya berhati-hati ketika akan mengonsumsi andaliman.
Penulis : Annette Thresia Ginting
Sumber : SehatQ, Kompas